Lombok Barat (Inside Lombok) – Sempat terkendala Covid-19, pembangunan jalan sepanjang 7,6 kilometer dari Pusuk Lestari menuju Senggigi akan mulai dikerjakan pada triwulan pertama 2023 mendatang. Jalan itu diharapkan bisa menjadi jalur alternatif dan akses pengembangan pariwisata Senggigi.
Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid kembali membeberkan rencana pembukaan jalan baru itu, yang disebutnya akan memiliki daya tarik tersendiri dengan jalur berkelok dan menantang. “Kita akan membangun jalan pusuk ke Senggigi di 2023,” ungkapnya, saat menghadiri event Senggigi Cycling Day akhir pekan kemarin.
Lebih lanjut, Kepala Dinas PUPR Lobar, I Made Arthadana mengaku perencanaan jalan yang akan menghubungkan Pusuk Lestari menuju Kerandangan, Senggigi itu sudah hampir rampung. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan dokumen lingkungan terkait pembangunan jalan tersebut.
“Karena itu masuk kawasan dua hutan lindung kewenangan provinsi dan hutan konservasi pemerintah pusat. Panjangan direncanakan sekitar 7,6 kilometer,” terang Made.
Diterangkan, rencana pembangunan jalan itu sebenarnya sudah dibahas sejak 2020 lalu. Bahkan kerjasama dengan pihak Kodim 1606/Mataram dilakukan untuk program Karya Bakti dan sharing anggaran dengan Pemda Lobar untuk pembangunan jalan itu. Namun sayangnya, refocusing anggaran membuat realisasinya sempat tertunda.
“Jadi awalnya ada tiga pilihan titik tembusnya. Pertama yang di dekat Pasifik, kemudian Kerandangan dan di perbatasan KLU dengan Lobar yang di Mangsit, tapi pilihan kita yang paling optimal dan efektif adalah Kerandangan ini,” bebernya.
Penyusunan dokumen lingkungan ini pun sedang dikebut pihaknya dan tengah diusulkan pada APBD Perubahan 2022 ini. Karena di Maret 2023 mendatang pihaknya berharap sudah dapat memulai pengerjaan fisik untuk pembangunan jalan sepanjang 7,6 kilometer tersebut.
“Jadi itu jalan wisata yang lebarnya sekitar 6 meter,” jelasnya. Selain untuk mendukung akses pariwisata, jalan itu pun disebutnya akan menjadi salah satu jalan alternatif yang bisa memudahkan masyarakat menuju Senggigi, maupun KLU. Terlebih ketika ada pengalihan arus. (yud)