26.5 C
Mataram
Kamis, 16 Mei 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Perlu Melek Keuangan Digital

Masyarakat Perlu Melek Keuangan Digital

Mataram (Inside Lombok) – Literasi keuangan masyarakat di Indonesia maupun di NTB masih rendah. Di mana ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi NTB untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di tengah perkembangan digitalisasi saat ini.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan tingkat literasi keuangan bagi masyarakat memang perlu ditingkatkan. Baik itu bagi pengusaha, UMKM, maupun masyarakat. “Saya kira literasi keuangan jadi tantangan utama Indonesia, apalagi NTB. Saya kira bagaimana kita melek finansial, supaya semua mengerti,” ujarnya, Senin (22/8).

Apalagi inovasi di era keuangan digital membuat banyak potensi ekonomi menjadi lebih terbuka. Kendati demikian, semua pihak masih perlu mewaspadai risiko keamanan siber yang terus terbuka yang utamanya disebabkan oleh literasi digital masyarakat yang masih rendah.

Untuk itu melalui kegiatan event G20 di Indonesia dan Provinsi NTB terpilih untuk menyelenggarakan side eventnya, maka dilakukan sosialisasi digital literasi to optimalize finance. “Jadi kegiatan ini untuk mengetahui persoalan finance itu,” tuturnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, Kepala BI NTB, Heru Saptaji mengatakan dengan NTB yang terpilih untuk menyelenggarakan side event dari G20 dilakukan semacam sosialisasi edukasi publik mengenai pentingnya G20 dalam konteks ekonomi Indonesia. Di mana dengan temanya digital literasi to optimalize finance inklusi, bagaimana melihat pentingnya sisi keuangan inklusif harus jadi pekerjaan rumah dan fokus perhatian di masa kini dan masa yang akan datang.

“Kenapa inklusi keuangan ini menjadi bagian yang sangat penting karena kita memikirkan juga bagiamana pemerataan ekonomi ini jadi bagaian yang sangat penting,” ujarnya.

Kemudian bagaimana masyarakat menikmati akses keuangan tidak hanya terbatas pada segmen tertentu. Tapi juga segmen-segmen yang ada di lapisan bawah. Oleh karena itu di satu sisi akses keuangan inklusifnya harus di tambah. Apalagi tren sekarang seiring dengan tren ekonomi digital, di mana sekarang sebagian besar aktivitas masyarakat berbasis digital.

“Oleh karena akses keuangan juga tentunya tidak lagi semata-mata berbasis konvensional tapi juga akses pembiayaan keuangan yang berbasis digital,” tuturnya.

Lebih lanjut, bagaimana masyarakat ini juga bisa menikmati yang lebih mudah, lebih cepat, lebih baik, lebih aman, dan tidak mengambil akses keuangan digital yang tidak tepat. Sehingga masyarakat lebih baik lebih peduli.

“Mudah-mudahan kedapan dengan literasi keuangan yang semakin membaik ini akan meminimalisir munculnya kasus-kasus penyalahgunaan keuangan digital yang tidak legal. Ini menurut saya salah satu kesempatan yang baik. Diharapkan pemahaman uang digital semakin membaik,” imbuhnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer