Mataram (Inside Lombok) – Pemilahan sampah di Kota Mataram diklaim sudah cukup maksimal. Hal ini terlihat dari jumlah pembuangan ke TPA Kebon Kongok Kabupaten Lombok Barat yang sudah mulai berkurang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. M. Kemal Islam mengatakan jumlah sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok disebut masih seperti biasa. Tidak ada peningkatan meski jumlah PKL meningkat pada bulan puasa ini.
“Informasi dari UPTD Kebon Kongok, masih datar-datar saja tidak ada meningkat. Malah saya lihat menurun dari yang tadinya diatas 200 ton per hari, sekarang bisa 180 ton per hari,” katanya, Senin (18/4) di Mataram.
Menurutnya, penurunan jumlah sampah harian ini bisa dipengaruhi dua hal. Antara lain jumlah produksi sampah yang menurun dan pemilahan sampah oleh masyarakat yang sudah mulai dilakukan.
“Saya lihat pemilahan yang sudah mulai maksimal. Kalau keberadaan PKL tidak terlalu berpengaruh,” ujarnya.
Sementara untuk pengangkutan disebut dilakukan dengan maksimal dan dilakukan sama seperti sebelum bulan puasa Ramadan. Semua sampah TPS yang ada di Kota tetap diangkut dengan rutin sehingga tidak ada penumpukan.
“Saya pikir kalau persoalan terangkut setiap hari saya maksimalkan, dimana ada sampah kita angkut. TPS-TPS kami jujur bilang yang buat kewalahan TPS yang ada di Sweta saja. Itupun yang di Sweta tidak overload,” katanya.
Kemal mengatakan, sosialisasi pemilahan sampah di tengah masyarakat diklaim berhasil. Sehingga jumlah sampah yang dibuang ke TPA Kebon Kongok berkurang dari biasanya. Di samping itu, aktivitas rumah tangga selama bulan puasa ini dilihat berkurang sehingga mempengaruhi produksi sampah.
“Saya juga sedang mencoba pelajari pengurangan disebabkan karena apa. Tapi menurut saya karena memang sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil,” ungkapnya.
Selama Ramadan ini kata Kemal tidak ada perubahan jadwal pengangkutan sampah di masing-masing TPS. Selain itu, Dinas LH Kota Mataram mulai menyisir sampah yang ada di tengah lingkungan.
“Bahkan kalau di lingkungan yang seharusnya bukan tugas LH, kita bantu berdasarkan permintaan pak camat, pak lurah bahkan pak kaling. Kita tangani,” tuturnya. (azm)
