Mataram (Inside Lombok) –Kasus Covid-19 di Kota Mataram semakin melandai. Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Pemprov NTB, tambahan kasus baru per 18 Oktober kemarin bahkan hanya satu orang.
“Kita bisa lihat sendiri kasus aktif harian kita sangat rendah. Kemudian di rumah sakit pun yang dirawat sangat sedikit. Kemarin hanya 10 orang, dan mungkin hari ini sudah turun lagi jumlah pasien yang dirawat,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa.
Melandainya kasus ini menjadi salah satu indikator Kota Mataram bisa turun ke level satu pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Rumah sakit darurat (RSD) yang disiapkan masih ditutup sementara waktu.
Selain RSD, tempat isolasi terpusat yang disiapkan juga ditutup karena tidak ada pasien yang dirawat. “Ya kita masih tutup semua. Karena perawatan difokuskan di rumah sakit,” katanya.
Sementara kondisi lingkungan di Kota Mataram saat ini masih berada pada zona oranye dan zona kuning. Dimana, sekitar 96 persen lingkungan di Kota Mataram berada pada zona hijau dan sisanya zona kuning. Adapun jumlah lingkungan di Kota Mataram yaitu sebanyak 325 lingkungan.
“Kasus aktif di masing-masing lingkungan itu tidak banyak. Sampai saat ini, tidak ada lingkungan yang berada pada zona oranye dan merah,” katanya.
Untuk diketahui, berdasarkan data penyebaran kasus Covid-19 per 18 Oktober 2021, jumlah tambahan kasus di Kota Mataram hanya satu kasus. Dengan tambahan ini total kasus Covid-19 yang terjadi di Kota Mataram yaitu sebanyak 7.068 kasus. Dari jumlah ini sebanyak 6.728 masih dalam masa perawatan, 250 pasien meninggal, dan 90 orang pasien masih dalam masa perawatan.