26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaKemarau Kembali Normal, Waspada Potensi Angin Kencang di NTB

Kemarau Kembali Normal, Waspada Potensi Angin Kencang di NTB

Lombok Barat (Inside Lombok) – Angin kencang di sebagian wilayah Lombok Barat dan kawasan lainnya di Pulau Lombok dilaporkan mulai terjadi. BMKG Kediri pun memperkirakan kecepatan angin saat ini mencapai 10 hingga 20 kilometer (km) per jam, bahkan maksimal mencapai 40 km per jam. Hal itu sebagai tanda aktifnya musim kemarau di wilayah NTB.

Prakirawan Iklim BMKG Kediri, Restu Patria Megantara menyebut potensi angin kencang itu perlu diwaspadai oleh masyarakat yang harus beraktivitas di luar ruangan. “Sekarang kecepatan angin cukup kencang bisa maksimal mencapai 40 km per jam, tanda aktifnya musim kemarau. Tapi rata-ratanya sekitar 10-20 km per jam,” jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (01/07).

Kendati kondisi angin saat ini terbilang kencang, itu masih dalam batas wajar. “Tapi potensi-potensi bahaya yang bisa saja diakibatkan oleh angin kencang ini perlu diwaspadai masyarakat,” pesannya.

Bahkan, angin kencang yang terjadi saat ini juga disebutnya berpotensi menyebabkan gelombamg tinggi yang diprediksi bisa mencapai 2 meter sebagian perairan Lombok. Sehingga nelayan dengan perahu kecil juga diminta mewaspadai potensi tersebut.

- Advertisement -

“Waspadai juga gelombang tinggi yang bisa mencapai 2 meter atau lebih di perairan Selat Lombok bagian utara, Selat Lombok bagian selatan. Selat Alas, Selat Sape dan samudra Hindia selatan NTB,” paparnya.

Restu juga menyebut, bahwa sebagian wilayah Lombok Barat sejak akhir Juni kemarin sudah mulai merasakan masuknya musim kemarau. Dengan angin yang semakin kencang dari biasanya dan curah hujan yang mulai berkurang.

“Memang kondisi ini karena angin timur sudah aktif, sehingga curah hujan berkurang dan juga anginnya lebih kencang dan gelombang lebih tinggi,” jelasnya.

Pihaknya memprediksi, musim kemarau tahun ini akan relatif lebih singkat dari sebelumnya. Lantaran, musim hujan yang jauh lebih panjang, bahkan saat seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Tapi sebagian besar wilayah Lombok masih dilanda hujan. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer