Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Arab Saudi telah membuka Kota Suci Makkah untuk pelaksanaan ibadah haji dan umrah. Namun dengan catatan negara yang akan mengirim jamaah untuk ibadah umrah, angka kasus Covid-19 tersebut harus menurun. Kemenag Lotim optimistis Indonesia mendapat kuota untuk pelaksanaan ibadah umrah.
Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Lotim, Makkinuddin mengatakan, sejak tanggal 4 Oktober 2020 kemarin, dengan jumlah kuota hanya 30 persen dari daya tampung Masjidil Haram dengan memprioritaskan masyarakat setempat. Pada tanggal 18 Oktober 2020, Pemerintah Arab Saudi membuka tanah suci dengan kuota lebih tinggi sebanyak 75 persen dari daya tampung masjidil haram.
“Pada 1 November Pemerintah Arab Saudi membuka tanah suci makkah untuk umum. Kita optimistis jamaah asal Indonesia mendapat bagian,” ucapnya saat ditemui Inside Lombok di ruangannya, Kamis (22/10).
Sampai saat ini Pemerintah Indonesia masih belum mengetahui apakah jamaahnya bisa diberangkatkan ke tanah suci atau tidak. Mengingat angka Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Dikarenakan otoritas Pemerintah Arab Saudi untuk negara yang angka Covid-19nya menurun.
Dikatakan Makki, Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha agar jamaah asal Indonesia bisa melaksanakan ibadah umrah. Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan pendekatan dengan pihak terkait.
“Semoga langkah tersebut bisa membuat jamaah kita di Indonesia diperbolehkan menjalani Ibadah Umrah,” ujarnya.
Pihak Kemenag Lotim saat ini tengah mengumpulkan data dari pegiat travel terkait dengan jumlah jamaah yang gagal berangkat akibat Pandemi, dan juga mendata jamaah yang sudah membuat paspor.
“Datanya masih belum terkumpul semuanya, sehingga kita belum mengetahui jumlah jamaah kita,” jelasnya.
