Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak enam dokter di NTB mengantongi lisensi dari Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM). Hal ini untuk memaksimalkan persiapan dan kelengkapan tim medis setiap event balap internasional digelar di NTB.
Direktur RSUD NTB, dr. Lalu Herman Mahaputra, Jumat (28/4) di Mataram mengatakan enam dokter yang memiliki lisensi tersebut yaitu lima orang dari RSUD Provinsi NTB da satu orang dari RSUD Kota Mataram. Untuk mendapatkan lisensi, baik dokter spesialis maupun dokter umum mengikuti seminar di Helsinki Finlandia pekan kemarin.
“Kenapa kita mengambil, karena memang Indonesia ini belum ada satu yang memilikinya. Indonesia khususnya NTB memiliki Sirkuit Mandalika. Saya sebagai ketua IMI sangat perlu ya untuk mengambil ini,” katanya.
Ia mengatakan, selama di Finlandia keenam dokter dari Provinsi NTB mengikuti seminar selama sehari dan berdiskusi panjang dengan FIM Medical Director, dr. David McManus. Sehingga dengan sudah adanya enam dokter yang mengantongi lisensi tersebut, maka tim medis di daerah akan dimaksimalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan saat event balap dunia.
“Kemarin itu kita mendatangkan dari luar, dan untuk kedepan bulan Juni MXGP di Samota, WSBK di Sirkuit Mandalika itu kita sudah menggunakan tenaga medis kita sendiri. Karena kita berenam sudah mendapatkan lisensi yang berhak nanti mengawal semua kegiatan FIM,” ungkapnya.
Diterangkan dr. Jack, saat ini lisensi yang dikantongi hanya untuk event balap kendaraan roda dua. Namun kedepan juga akan diusahakan agar bisa mendapatkan lisensi untuk kendaraan roda empat. Sehingga nantinya, Provinsi NTB baik Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok tidak lagi mendatangkan dokter dari luar saat pelaksanaan event balap.
“Kenapa saya antusias untuk lisensi ini karena ini dari kita dan untuk kita sendiri. Saya berharap dengan adanya Mandalika dan Samota nanti akan menjadi magnet otomotif. Saya sudah awal mengatakan NTB akan dijadikan kiblat otomotif Indonesia,” ucapnya. (azm)