Mataram (Inside Lombok) – Polresta Mataram mengatensi kerusuhan warga yang kembali terjadi di sekitar Lingkungan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Terlebih petugas pengamanan dari Polresta Mataram sempat terkena anak panah saat sedang melakukan pengamanan di perbatasan lingkungan itu.
Kapolres Mataram, Kombes Pol Mustofa menerangkan keributan terjadi pada Jumat (6/10) sekitar pukul 02.00-06.00 Wita. Tiga orang anggota kepolisian yang terdiri dari anggota Polres Mataram dan Brimob Polda NTB pun terkena panah, karena ada oknum masyarakat yang melakukan penyerangan. Padahal sebelum kejadian tersebut, masyarakat telah diimbau agar kembali ke rumah masing-masing oleh tim Brimob agar situasi kembali kondusif.
“Dari mengimbau, menembakan gas air mata (sudah dilakukan). Hanya saja masyarakat justru berdiam diri. Padahal mereka tahu yang mereka berhadapan dengan aparat kepolisian, tapi bukannya dia pulang, dia malah menyerang aparat kepolisian,” ujar Mustofa, Jumat (6/10).
Dijelaskan, negosiasi dengan kepala lingkungan (kaling) setempat dan beberapa tokoh di sana pun sudah dilakukan. Namun saat negosiasi berlangsung, justru ada juga oknum yang memanah, melempar batu, hingga melempar botol.
Karena itu, pihaknya melakukan penyekatan dan patroli untuk memastikan situasi kembali kondusif. Terlebih diakui ada oknum yang masih saja melakukan provokasi. “Penyekatan itu kita menyuruh pulang warga Monjok dan (Karang) Taliwang. Pada saat masyarakat Monjok kembali, masyarakat Taliwang dia tidak mau kembali. Tahapan sudah kita kerjakan dari negosiasi, imbauan melalui pengeras suara, gas air mata, sampai tadi pagi kita bubarkan,” bebernya.
Atas kejadian tersebut, dua orang terduga pelaku provokator telah diamankan. Berdasarkan pengakuan salah seorang yang diamankan, mengakui telah ikut memanah anggota kepolisian dan memprovokasi oknum lainnya untuk melepaskan anak panah menggunakan ketapel.
“Si terduga tersangka sudah mengakui, bahwa ternyata mereka masih menyimpan dendam. Kenapa? Karena ketapel yang dia gunakan itu warisan dari kakeknya tahun 2017. Jadi kita bayangkan, ternyata mereka masih menyimpan dendam,” terangnya.
Lebih lanjut, dengan adanya tiga orang anggota yang menjadi korban, pihaknya menelusuri kemungkinan adanya pelaku lainnya. Pihaknya juga meminta pertanggungjawaban masyarakat yang melakukan tindak pidana tersebut, termasuk yang melakukan aksi memanah pihak kepolisian, agar menyerahkan diri.
“Kalau tidak menyerahkan diri kami akan melakukan tindakan tegas yang terukur sesuai prosedur hukum. Situasi sekarang sudah aman, tidak ada masalah, karena tadi pagi itu bukan Monjok dengan Taliwang, tapi sebagian oknum masyarakat Taliwang,” jelasnya. (dpi)