31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaKisah Zakiah, PMI Asal Lobar yang Selamat dari Perang Sudan

Kisah Zakiah, PMI Asal Lobar yang Selamat dari Perang Sudan

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Zakiah, salah seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Desa Jerneng, Lombok Barat (Lobar) berhasil dipulangkan dari Sudan, setelah sempat terjebak konflik bersenjata karena perang saudara di negara tersebut.

Zakiah mengira perang antara Tentara Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) akan berlangsung hanya beberapa hari saja. Namun nyatanya konflik terus berlanjut, hingga membuatnya tidak tenang bekerja. Bahkan rumah tempatnya bekerja sempat didatangi oleh salah satu tentara.

“saya sempat didatangi, dia datang minta minuman. Dia bertanya ke saya, ‘ada musuh saya datang ke sini?’ kata tentara itu. Saya jawab tidak ada, tapi menggunakan bahasa Arab sih,” tuturnya, saat ditemui di Bandara Lombok, Senin (1/5/2023).

Zakiah menceritakan, dirinya sempat berbincang dengan salah satu tentara bahkan berbagi air mineral. Setelah itu ia diminta masuk dan diungsikan oleh majikannya. Tidak lama setelah itu rumah tempat ia bekerja hancur akibat serangan.

“Setelah saya mengungsi baru rumah majikan saya itu hancur, waktu itu setelah lebaran (Idulfitri, Red),” tuturnya. Zakiah menuturkan, bahwa setiap harinya ia mendengar dentuman suara bom dan suara baku tembak antara dua kelompok tersebut.

“Tetap denger suara peluru. Suara bom itu beda, kalau bom itu besar sekali suaranya. Kalau peluru kecil suaranya, saya pernah ambil bekas peluru itu saya kira timah saya kasi tahu majikan,” imbuhnya.

Setelah saat itu, ia langsung diantar oleh majikannya untuk mengungsi, bahkan majikannya ingin membawanya mengungsi ke London, tapi Zakiah menolak. “Alhamdulillah saat evakuasi berjalan lancar. Majikan saya yang antar ke lokasi pengungsian,” imbuhnya.

Zakiah yang bekerja di Sudan baru enam bulan mengaku lebih lega bahkan sangat nyaman setelah tiba di Lombok. Ia pun enggan kembali lagi untuk bekerja ke luar negeri, meski jika kondisi di Sudan sudah kondusif.

“Kapok saya pergi ke luar negeri, biar sudah saya duduk di rumah. Alhamdulillah lebih nyaman untuk beribadah,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer