31.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaKomoditi Kangkung Lobar Mulai Dilirik Pasar Luar Daerah

Komoditi Kangkung Lobar Mulai Dilirik Pasar Luar Daerah

Salah seorang petani kangkung yang sedang panen, di kawasan Narmada, beberapa waktu lalu. (Inside Lombok/Yudina Nujumul Qur’ani).

Lombok Barat (Inside Lombok) – Potensi komoditi kangkung Lombok Barat mulai dilirik DKI Jakarta dan daerah lainnya. Namun, Pemda saat ini masih akan menggali potensi-potensi yang ada.

Untuk memastikan ketika kangkung nantinya akan diekspor ke luar daerah dengan jumlah besar. Itu tidak akan berpengaruh terhadap stok lokal. Yakni pemenuhan kebutuhan kangkung masyarakat Lobar sendiri.

“Sebelum merealisasikan itu, sekarang ini kita maksimalkan dulu untuk menggali potensinya. Luas lahan yang tersedia, kemudian hasilnya dan tingkat kesulitan apa saja yang dialami petani kangkung” kata Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, dalam agenda pembahasan hal tersebut, di kantor Dinas Pertanian Lobar, Kamis (01/07/2021).

Sehingga ia enggan membeberkan secara detail terkait hal itu. Karena saat ini, lanjut Fauzan, rencana itu masih tahap awal dan masih perlu penggalian potensi lebih matang lagi. Detail kepastiannya pun klaim dia, akan berani disampaikan saat progres dan data yang dibutuhkan sudah 60 persen.

“Kalau rencana ini jangan dulu, nanti saja kalau sudah pasti 60 persen, baru akan kami sampaikan” ujar dia.

Setelah itu dara itu pasti, baru Pemda Lobar akan mulai bergerak mencari target pasar. Karena pemasaran komiditi kangkung Lombok ini dinilainya luar biasa. Tidak hanya potensial untuk dipasarkan di DKI Jakarta, tetapi juga Yogyakarta dan Surabaya. Sehingga hal itu dinilai akan sangat menjanjikan.

Kepala Dinas Pertanian Lobar, H. Muhur Zokhri, membeberkan bahwa potensi pertanian kangkung di Lombok Barat ini kurang lebih sekitar 300 hektare. Untuk tahun ini saja, petani yang aktif membudidayakan kangkung, terdata sekitar 76 hingga 80 hektare. Yang tersebar di Narmada, Lingsar, Gerung, Kediri dan kecamatan lainnya.

“Berdasarkan analisa kami, saat musim panen kangkung mereka bisa menghasilkan 7,6 hektar permusimnya. Yang berlangsung selama 3 sampai 4 bulan” beber dia.

Sehingga dari prediksinya, bila potensi itu diotimalkan. Hasilnya bisa mencapai 15 hingga 20 ton perhektare di setiap musim panen.

“Budidaya ini juga harus didukung oleh kondisi iklim, air dan tanah yang tepat supaya hasilnya bisa optimal” pungkasnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer