Lombok Barat (Inside Lombok) -Pada Rabu siang ini, tumben kawasan Desa Wisata Sesaot tidak diguyur hujan seperti beberapa hari terakhir. Riuh masyarakat di sepanjang jalan menuju Pusat Rekreasi Masyarakat (Purekmas) terlihat rela berpanas-panasan demi menyambut datangnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang datang untuk menikmati suasana alam dan berbagai hasil bumi Desa Wisata Sesaot yang menjadi salah satu desa wisata terbaik di Indonesia.
Di tengah teriknya mentari siang, Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga, dengan ramahnya keluar dari kendaraan dinasnya dan melambaikan tangan kepada warga yang antusias menanti kehadirannya sejak pagi. Dalam perjalanan singkat itu, ia bahkan berkali-kali menyempatkan diri menepi untuk sekedar menanyakan kabar warga yang mengajaknya untuk berswafoto.
Merasakan kehangatan warga dan sejuknya suasana alam berpadu di sana. Ia berharap, nantinya para turis yang datang berwisata ke Lombok dapat juga menikmati apa yang ia rasakan di Sesaot. Terlebih semakin dekatnya perhelatan World Superbike, Sesaot disebutnya harus masuk menjadi daftar tujuan wisata yang patut ditawarkan.
“Karena di pusat rekreasi masyarakat ini selain ada wisata air, juga ada buah-buahan yang segar dan kuliner yang nikmat, ada juga sate bulayak,” ujar Sandi sambil menikmati hidangan sate bulayak di pinggir pemandian di Purekmas, Sesaot, Rabu (03/11/2021).
Menurut dia, ketika wisatawan datang di waktu yang tepat, saat hasil alam warga setempat sedang dalam masa panen, maka potensi itu pun dapat dikembangkan menjadi paket wisata yang lengkap. Karena selain merasakan sejuknya alam dan menikmati sate Bulayak, wisatawan juga bisa memilih berbagai buah hasil bumi asli warga setempat.
Pemandangan di sepanjang jalan desa wisata itu pun dipenuhi oleh barisan warga yang berjualan buah-buahan asli Sesaot. Mulai dari durian, manggis hingga rambutan yang begitu segar. Sehingga wisata di desa Sesaot disebutnya bisa menjadi paket lengkap.
“Festival agro tourism sangat menarik dan pengakuan dari orang-orang yang sudah menikmati langsung suasana makan durian di Sesaot, itu terkesan sekali,” beber dia.
Potensi alam yang masih asri itu dinilainya sebagai keunggulan dan daya tarik tersendiri. Karena ketika wisatawan datang ke Lombok untuk menikmati pariwisata berbasis olahraga. Menurutnya, menikmati sensasi berbeda dari tiap desa wisata yang ada pun layak untuk dicoba.
“Jadi, para wisatawan yang datang ke Lombok Barat. Jangan sampai tidak mampir ke desa wisata Sesaot” ujarnya. Tidak lupa Sandiaga menyerukan “mau jadi wisatawan keren? Tentunya harus berwisata di Sesaot dan makan durian,” lanjutnya sambil tersenyum.
Setelah turun dari angkutan umum yang biasanya digunakan masyarakat Lombok, Sandiaga tiba di Purekmas dan disambut atraksi gendang beleq di sepanjang jalan menuju pemandian. Dirinya juga sempat terhenti untuk menyaksikan lomba panjat pinang yang dilakukan anak-anak di sana.
Menparekraf RI ini bahkan memberikan hadiah berupa jam tangan untuk anak-anak tersebut. Ia juga turut berpesan, supaya dari lomba panjat pinang itu kita bisa kembali belajar, bahwa dari proses memanjat hingga bisa sampai puncak dan meraih hadiah. Itu diperlukan kerjasama dan gotong royong untuk saling membantu antar tim.
“Mereka harus tolong menolong karena hadiahnya akan dibagi juga dan itu akan jadi milik bersama” pesannya. Dari perlombaan itu, kata dia, warga setempat sudah bisa menampilkan nilai-nilai luhur yang bisa dipetik oleh para wisatawan.
Kades Sesaot, Yuni Hariseni pun menuturkan bahwa kawasannya itu memang memiliki potensi hasil bumi, terutama buah-buahan yang tidak perlu lagi diragukan. “Potensi unggulan dari desa Sesaot adalah salah satunya potensi buah-buahan. Seperti yang sudah sama-sama kita nikmati,” ujarnya saat mendampingi Sandiaga.
Bahkan, desa wisata yang terkenal akan kesejukan dan keindahan warna airnya itu pun telah dua kali menyelenggarakan kontes durian. Karena kenikmatan durian Sesaot yang sudah terkenal hampir seantero pulau Lombok.
“Tentunya durian dari Sesaot ini berbeda, karena ini hasil panen asli dari hutan kemasyarakatan desa Sesaot,” pungkas satu-satunya Kades perempuan di Lobar ini. (yud)