Lombok Tengah (Inside Lombok) – Bupati Loteng, H. Lalu Pathul Bahri mengunjungi Dusun Pasung, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut yang terdampak banjir setelah diguyur hujan belum lama ini. Pada kesempatan itu, ia menyebut bencana banjir yang terjadi di wilayah selatan, khususnya Dusun Pasung, merupakan dampak dari penebangan pohon yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam.
“Setelah melihat kondisi hutan kita di wilayah selatan, kami merasa miris dan sangat prihatin karena saat ini anak cucu kita yang merasakan dampak bencana banjirnya. Penebangan pohon yang sangat massif puluhan tahun yang lalu, dampaknya baru terasa sekarang,” katanya seperti dikutip melalui keterangan resminya, Rabu (28/12/2022).
Pathul pun menyebut reboisasi perlu segera dilakukan agar bencana banjir tidak terulang kembali. Untuk itu ia menegaskan dan mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perangkat desa, dan masyarakat agar aktif menanam pohon kembali.
“Saya mengajak masyarakat agar mulai sadar dan kembali menanam pohon, sehingga hutan kita kembali pada fungsinya jika tidak ingin (banjir) terjadi lagi maka kita harus lakukan reboisasi segera,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat juga perlu bergotong royong membersihkan tumpukan sampah yang menutupi saluran, sehingga air bisa mengalir kembali dengan lancar dan mengurangi dampak banjir.
“Masyarakat juga harus bekerja sama membersihkan tumpukan sampah dan lumpur yang menutupi saluran-saluran, kalau masih tumpukan kecil masyarakat bisa membersihkan secara mandiri, jangan tunggu menggunung sehingga memerlukan alat berat,” imbaunya.
Dalam kunjungan tersebut pihaknya juga membawa bantuan sembako dan air bersih untuk masyarakat terdampak. “Bantuan niki memang tidak seberapa tapi yang terpenting adalah kebersamaan kita untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Pathul juga meminta kepada kepala desa setempat untuk membuat pos-pos jaga sehingga kondisi banjir ini bisa terpantau. “Sehingga orang yang akan menyalurkan bantuan juga tahu lokasi mana yang sangat parah dan membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (fhr)