26.5 C
Mataram
Sabtu, 27 April 2024
BerandaBerita UtamaLantik Sekda Baru, Bupati Lobar Ingatkan Kondisi Fiskal yang Belum Membaik

Lantik Sekda Baru, Bupati Lobar Ingatkan Kondisi Fiskal yang Belum Membaik

Lombok Barat (Inside Lombok) – Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid ingatkan pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) yang baru, H. Ilham soal kondisi fiskal daerah yang masih belum baik-baik saja dan justru dinilai terbatas pada tahun 2023 mendatang.

Ilham yang awalnya menjabat sebagai asisten I Setda Lobar itu diminta memastikan koordinasi, kolaborasi dan kebersamaan harus dipastikan berjalan dengan baik secara vertikal dan horizontal di tengah keterbatasan yang ada. Fauzan juga berpesan agar Sekda Lobar yang baru bisa menjadi pelayan bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada untuk mengawal berbagai program yang ada di Lobar supaya berjalan sesuai relnya, terutama di tengah kondisi fiskal yang terbatas, sedangkan tuntutan masyarakat kian bertambah.

Tidak hanya itu, berkaitan dengan mulai masuknya tahun politik pada 2023 mendatang juga diharapkan menjadi atensi. “Kita pastikan dua tahun ke depan, yakni tahun 2023 sampai tahun 2024 untuk menghadapi itu, tidak cukup dengan niat baik. Kita harus melihat kiri-kanan, atas-bawah, sehingga tidak memunculkan persepsi macam-macam dari masyarakat,” ujar Fauzan mengingatkan saat pelantikan Sekda Lobar yang baru, Senin (12/12/2022).

Di samping itu, dia juga mengingatkan bahwa Lobar ke depannya dapat dipastikan tetap menjadi tujuan wisata. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang diprediksi akan lebih banyak datang. Sehingga event yang akan digelar pun disebut akan lebih banyak.

- Advertisement -

“Di tahun 2023 banyak kunjungan dan event-event wisata, dalam hal ini dibutuhkan jiwa dan mental yang besar untuk memajukan pariwisata di Lobar dan NTB,” pesannya.

Dikonfirmasi usai pelantikan, Ilham yang sekarang menjabat Sekda Lobar menyebut bahwa pesan yang disampaikan Bupati akan dijadikan sebagai rujukan dalam menjalankan tugas. “Dua tahun Covid-19, anggaran pusat terus berkurang. Sekarang kita sudah keluar dari situasi itu, tapi sangat berdampak pada fiskal. Dan selama 3 tahun terakhir, yang terbesar pengurangannya tahun ini, yakni sekitar Rp134 miliar anggaran berkurang atau dipangkas pemerintah pusat,” jelasnya.

Guna mengatasi itu, ia bersama para Kepala OPD sudah mengatur langkah mulai saat ini. Seperti mengupayakan efisiensi penggunaan anggaran. Misalnya memangkas anggaran makan-minum dan lebih irit dalam menggunakan listrik dan air.

Karena kondisi anggaran dari pusat yang memang berkurang, Ilham pun menyarankan agar OPD bisa berupaya mencari dana pusat yang bisa dibawa ke daerah. “Kita dorong OPD untuk membangun komunikasi, sehingga instrumen pembiayaan bisa masuk ke Lobar,” tandasnya.

Untuk bisa mencapai itu, dirinya menilai perlunya sinergitas secara paralel. Dia mencontohkan, Ketika menurunkan kemiskinan, itu perlu dikoordinasikan dengan OPD lain sehingga bisa lebih efektif dan efisien. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer