25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaLestarikan Budaya, Sekolah di Mataram Terbiasa Ajak Siswa Kenakan Pakaian Adat

Lestarikan Budaya, Sekolah di Mataram Terbiasa Ajak Siswa Kenakan Pakaian Adat

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah pusat mengeluarkan aturan baru terkait pakaian seragam sekolah mulai tingkat SD-SMA. Namun penggunaan pakaian adat ini sudah lebih dulu diterapkan di Kota Mataram dari tingkat SD-SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf mengatakan penggunaan pakaian adat di Kota Mataram hanya berlaku sekali per dua minggu. Namun dengan adanya aturan tersebut, Dinas Pendidikan akan merevisi kembali untuk menyesuaikan dengan aturan yang ada.

Nantinya, pakaian adat akan digunakan setiap minggu. “Ada aturan dari pemerintah pusat kali ini ya. Peraturan menteri ini, Mataram kan lebih dulu. Nanti kita sesuaikan saja,” katanya Rabu (12/10) pagi.

Aturan penggunaan pakaian adat ini tertuang dalam Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 50 tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Ditambahkannya, aturan penggunaan pakaian adat saat ini masih akan tetap diberlakukan seperti biasanya. Pada tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan Kota Mataram akan membahas kembali dan menyesuaikan dengan aturan yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat.

“Mungkin nanti kita bahas di tahun ajaran baru ya. Karena sekarang tentang penggunaan baju sudah ada kelonggaran dari pemerintah,” katanya. Yusuf menerangkan, saat ini pakaian adat yang digunakan oleh para siswa beragam. Pasalnya, para siswa menyesuaikan dengan dengan pakaian adat di daerahnya masih-masing.

Kendati, Dinas Pendidikan Kota Mataram merencanakan untuk menggunakan satu baju adat. Artinya, baju adat yang akan digunakan berasal dari satu daerah. “Tentang baju adat, satu budaya itu mungkin nanti,” katanya.

Tujuan dari pemerintah pusat mengeluarkan aturan penggunaan pakaian adat ini untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal secara langsung. Selain itu, mengajarkan budaya daerah kepada peserta didik.

“Secara khusus untuk melestarikan budaya, kearifan lokal secara langsung. Dan mengajarkan kita tentang budaya lokal,” ucapnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer