Lombok Timur (Inside Lombok) – Dalam mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Merves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Provinsi NTB dan Bali agar bisa mencapai 90 persen pada bulan Agustus 2022 ini. Hal ini dilakukan agar kondusifitas tetap terjaga hingga pelaksanaan G20 nantinya.
Khusu kepada Pulau Bali yang menjadi tuan rumah pertemuan Internasional tersebut, Luhut meminta agar tetap memberlakukan lockdown terlebih angka kasus PMK di provinsi tersebut masih nihil.
“Kita harapkan Provinsi Bali dan NTB dapat mencapai 90 persen vaksinasi pada 31 Agustus 2022,” harap Luhut saat Rakor Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Provinsi Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan. Rapat berlangsung secara virtual pada Rabu (10/8).
Menghindari terkendalanya penanganan PMK tersebut akibat ketersediaan obat-obatan, Luhut meminta kepada setiap daerah agar memperhitungkan kebutuhannya kembali dan memeriksa ketersediaan yang ada.
“Tidak boleh lagi adanya peternak yang tidak mendapatkan suplai obat maupun vitamin,” tegasnya.
Luhut juga mengimbau kepada Kementan dan satgas BNPB agar memastikan Dinas Peternakan, POV, serta TNI/Polri menerima semua materi, baik SOP, infografis, maupun juknis dalam paket yang terpadu, untuk diteruskan sampai kebawah dan dipahami.
Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy bersedia untuk menangani wabah PMK yang marak terjadi di Lotim, terlebih wilayahnya juga saat ini merupakan salah satu kabupaten yang banyak menyumbangkan angka PMK di NTB. (den)