Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 268 orang se-Indonesia mengikuti pengambilan sumpah profesi dan pengukuhan perkumpulan promotor dan pendidikan kesehatan masyarakat indonesia (P3KMI). Keberadaan perkumpulan ini bisa meningkatkan promosi kesehatan melalui media sosial yang saat ini mulai digunakan oleh semua kalangan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri mengatakan persoalan kesehatan di NTB masih sangat banyak. Keberadaan P3KMI NTB bisa menjadi penggerak untuk bisa mengatasi persoalan kesehatan yang terjadi.
“Kalau kita bersinergi gerak bareng itu kita bisa memperkuat sinergi kita. Pengalaman Covid memberikan pelajaran kesehatan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah,” katanya Sabtu (27/8) pagi.
Edukasi kesehatan saat ini sangat penting kepada masyarakat terutama melalui media sosial. Penggunaan media sosial yang sudah menjangkau semua kalangan bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan kesehatan dengan cara-cara yang mudah diterima.
“Memberikan edukasi yang benar, edukasi yang baik. Bukan hanya edukasi, karena edukasi itu bisa mempunyai makna sampai tingkat perubahan perilaku kita,” katanya.
Menurutnya, pengaruh media sosial terhadap perilaku hidup sehat masyarakat disebut cukup besar. Pasalnya, postingan-postingan di media sosial bisa mengubah gaya hidup masyarakat yang tadinya kurang sehat menjadi sehat.
Selain itu, pergeseran pola penyakit menjadi tantangan tenaga kesehatan kedepan. Di mana, anak-anak muda sudah mulai terserang penyakit-penyakit seperti hipertensi, kanker, diabetes beberapa lainnya.
“Seandainya itu diketahui dari awal kemudian bisa kita edukasi kuat lagi. Maka akan terjadi penurunan kasus,” ujarnya.
Diterangkan Fikri, banyak penyakit yang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan cukup parah. Padahal, jika diketahui gejala lebih awal maka bisa ditangani terlebih dahulu. Namun kondisi ini biasa terjadi karena ketidaktahuan masyarakat tentang gejala-gejala tersebut.
“Sehingga ini peran P3KMI untuk bisa masuk di dalamnya dan memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat kita,” harapnya.
Sementara itu, Ketum Pengda PPPKMI NTB Dudut Eko Juliawan, SKM., MPH., mengatakan, pelayanan promosi kesehatan harus dilakukan oleh tenaga yang profesional. Sehingga upaya untuk memberikan kesadaran masyarakat bisa tepat sasaran.
“Tenaga kesehatan yang diberikan promosi harus yang profesional sehingga mampu mengemban tupoksinya sesuai dengan standar kompetensi,” ujarnya.
Sumpah profesi ini dan pengukuhan ini diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia kecuali Papua. Akan tetapi diwakili secara tatap muka oleh perwakilan di beberapa kabupaten di NTB. “Pengurus Cabang lombok Tengah (Loteng), Lombok Timur (Lotim), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Sumbawa, Kota Bima,” ujarnya. (azm)