Lombok Tengah (Inside Lombok) – Memasuki bulan Ramadan marak bermunculan orang yang beraktivitas meminta-minta atau mengemis di sejumlah lokasi, termasuk di simpang empat atau di lampu lalu lintas. Hal ini pun dinilai mengganggu ketertiban umum, terlebih di beberapa kasus terjadi juga eksploitasi terhadap anak-anak yang dipaksa mengemis. Karena itu, Satpol PP Loteng menyiapkan langkah penertiban.
“Tidak boleh melakukan aktivitas di lampu merah baik itu berjualan apalagi minta-minta, apalagi itu mengatasnamakan yayasan kita akan tindak tegas karena itu dilarang berusaha di lampu merah,” ujar Kepala Satpol PP Loteng, Zaenal Mustakim, Rabu (13/3/2024).
Pihaknya akan melakukan tindakan tegas dengan cara memburu atau mengejar para pelaku tersebut karena memang melanggar Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2012 tentang ketertiban umum. “Apalagi sekarang momennya pada bulan puasa karena ramai, nanti kita akan tingkatkan patroli kalau ada yang kita temukan nanti akan kita tertibkan,” imbuhnya.
Kendati demikian hal tersebut sudah menjadi penyakit masyarakat sehingga pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk dilakukan pembinaan lebih lanjut. “Tentu nanti setelah kita amankan kita koordinasikan ke dinas sosial, setelah itu kan mesti harus ada pembinaan ya,” jelasnya.
Di sisi lain, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membunyikan petasan dan kembang api terlebih saat ibadah shalat tarawih untuk saling menjaga ketertiban di masyarakat. “Kita akan lakukan patroli nanti, kita minta jangan bunyikan mercon (petasan) saat ibadah salat tarawih dan salat fardhu lainnya,” imbaunya. (fhr)
