Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan gerakan nasional Bulan Cinta Laut (BCL) pada Agustus ini. Dari 18 titik se-Indonesia, jumlah sampah plastik yang diambil dari laut oleh masyarakat pesisir Ampenan, Kota Mataram mencatat rekor paling tinggi, yaitu mencapai 15 ton.
“Hasil evaluasi BCL 2023, sampah laut yang terkumpul di Ampenan mencapai 15 ton,” ujar Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Muhammad Yusuf, Jumat (25/8).
Gerakan nasional BCL sendiri merupakan stimulant untuk mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungannya. Di mana sampah plastik di laut memang menjadi persoalan lingkungan yang perlu diatasi karena mengganggu ekosistem laut.
Diharapkan pengumpulan sampah laut bisa dilakukan secara konsisten. Apalagi sampah-sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat di Kecamatan Ampenan ini dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan tambahan. Karena sekarang ini sudah ada bank sampah yang mengolah sampah plastik menjadi sebuah produk untuk dipasarkan. “Sampah-sampah plastik misalnya, dapat dijual langsung kepada off taker, di antaranya bank sampah, atau dari LSM yang bisa mendaur ulang sampah,” katanya.
Camat Ampenan, Muzakkir Walad mengatakan gerakan BCL ini sudah dilaksanakan di Ampenan sejak dicanangkan di 2022 lalu. Kegiatannya sederhana, masyarakat bergotong royong, dan pemerintah kecamatan juga mendorong partisipasi nelayan.
“Nelayan ini tidak hanya melaut, tetapi mereka ada tanggung jawab sosial. Misalnya sambil melaut, ketemu sampah, dipungut dan dikumpulkan di darat untuk ditangani. Ini yang akhirnya kita jadikan gerakan kolaborasi bersama kader, karang taruna, ada Pokmaswas,” jelasnya. (dpi)