28.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Lobar Semakin Kompak Berantas Rokok Ilegal

Masyarakat Lobar Semakin Kompak Berantas Rokok Ilegal

Satpol PP Lobar saat sidak rokok ilegal di pasar dan warung kecil, beberapa waktu lalu. (Inside Lombok/Istimewa).

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Lobar diklaim semakin melek melawan peredaran rokok ilegal di tengah-tengah mereka. Kasat Pol PP Lobar melalui sekretarisnya, Ketut Rauh menyebut kesadaran masyarakat itu dilihat dari meningkatnya aduan, tiap kali masyarakat melihat peredaran rokok ilegal di Lobar.

“Ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat Lombok Barat yang mengadu ke kantor Bea Cukai Mataram, melalui laporan telepon,” ungkap Rauh usai melaksanakan sosialisasi terakhir untuk gempur rokok ilegal di Desa Kuripan Induk awal pekan ini.

Dalam laporan itu, diakuinya masyarakat dengan lengkap menyebutkan lokasi tempat peredarannya. Sehingga atas dasar itu, pihak terkait bisa melakukan pemetaan titik-titik peredaran rokok ilegal untuk kemudian disita oleh pihak Bea Cukai Mataram.

“Saya rasa, masyarakat mulai pahan larangan penjualan rokok ilegal. Jadi mereka mulai memberikan aduan kalau misalkan di lokasi sekitarnya ada yang menjual rokok ilegal,” bebernya.

Menurutnya, walaupun batas sosialisasi untuk melawan rokok ilegal di Lombok Barat selama 17 kali telah rampung. Namun, pihaknya menjamin bila ada aduan dari masyarakat maka akan langsung ditindaklanjuti.

Fungsional ahli pertama Bea Cukai Mataram, Nurkholis juga mengakui adanya peningkatan kesadaran masyarakat Lobar dalam melawan peredaran rokok ilegal tersebut. “Buktinya setiap kita melakukan pengawasan ke warung-warung dan pasar, hampir semua penjualan rokok yang kita temukan irisnya sudah menggunakan cukai semua,” ujarnya.

Kesadaran tersebut menjadi penting, mengingat peredaran rokok ilegal di Lobar diakui lebih signifikan dibanding daerah lain. “Sosialisasi dan pengawasan di Lobar ini juga bisa dibilang yang paling baik di antara daerah yang lain di pulau Lombok ini,” jelasnya.

Menurutnya, sosialisasi yang dilakukan secara masif telah sampai ke tingkat desa. Sehingga informasi yang hendak disampaikan bisa langsung sampai ke masyarakat. Terlebih masih banyak pedagang di warung-warung kecil yang belum memahami betul perbedaan rokok legal dengan yang ilegal.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer