26.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Masih Kesulitan Daftar MyPertamina

Masyarakat Masih Kesulitan Daftar MyPertamina

Mataram (Inside Lombok) – Penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Mataram mulai disosialisasikan. Masyarakat mulai berbondong-bondong mendaftarkan kendaraannya di aplikasi tersebut maupun melalui website yang ada.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang kesulitan untuk mendaftarkan kendaraan mereka pada aplikasi MyPertamina maupun melalui website subdisitepat.mypertamina.id. Ada beberapa kendala, salah satunya sistem server yang kadang gangguan dan kapasitas untuk mengunggah foto data diri harus sesuai ketentuan.

“Untuk pendaftarannya itu bisa lewat aplikasi MyPertaminanya, kalau mau daftar sendiri bisa lewat google buka saja websitenya,” ujar admin SPBU Karang Jangkong, Made Yudiarta, Rabu (20/7).

Dijelaskan, bagi masyarakat yang mendaftar beberapa persyaratan perlu disiapkan. Diantaranya foto KTP, STNK, foto diri dan foto kendaraannya. Khususnya untuk kendaraan roda 4 saja, masyarakat yang kesulitan dapat dibantu oleh pihak SPBU. Terutama 12 SPBU di kota Mataram yang terdaftar memakai aplikasi tersebut.

- Advertisement -

“Siapin aja dulu foto KTP, STNK, foto diri sama foto kendaraannya, setelah data sudah lengkap baru mulai untuk pendaftarannya,” tuturnya.

Untuk pendaftarannya melalui website masyarakat tinggal membuka Google, klik subsiditepat.mypertamina.id. Kemudian masuk kedalam websitenya dan tinggal mengikuti arahan yang ada.

“Untuk pendaftaran yang mandiri tinggal klik saja centang ini (keterangan memahami penjelasan BBM subsidi, red) kemudian daftar sekarang, ini ada nama-nama provinsi yang diprioritaskan pendaftaranya,” terangnya.

Setelah itu ada tiga tahapan, pertama data diri dan kontak kedua alamat lengkap, ketiga subsidi yang akan dipakai. Namun untuk ukuran foto yang diunggah pada pendaftaran nya tidak boleh melebihi kapasitas diatas 2 MB.

“Kalau foto di atas 2MB di tolak dia, makanya harus di kompres dulu. Email yang di HP saja dipakai biar gampang, nanti dapat notifikasi masuk ke email aja. Kalau sudah mengisi gini harus disimpan dulu, takutnya nanti servernya sering gangguan, biar datanya ngga ngulang dari awal lagi, biar lanjut ke tahap kedua dan selanjutnya,” jelasnya.

*Mengapa masyarakat harus mendaftarkan kendaraannya di My Pertamina?*

Menurut Made, pendaftaran diperlukan untuk pengawasan pembeli BBM. Terutama agar BBM subsidi bisa lebih tepat sasaran. “Soalnya banyak yang mobilnya kaya-kaya isi pertalite,” katanya.

Langkah ini diambil oleh Pertamina agar BBM subsidi ini bisa tepat sasaran. Maka dari itu diminta data kendaraan dan data pribadi, nanti data-data tersebut akan diseleksi di pusat.

“Nanti di registrasinya itu kalau tidak layak dapat subsidi ya tidak dapat kode QR, kalau dia layak dapat di kode QR. Itu nanti syarat dipakai untuk mengisi bahan bakar subsidinya,” ujarnya.

Selain itu QR code ini bisa di cetak dan tinggal ditunjukkan saja kepada petugas pengisian. Sehingga tidak perlu menggunakan atau membawa hp. Semetara itu, untuk di SPBU Karang Jangkong dalam sehari tercatat bisa 10 pengguna yang mendaftar.

“Ini baru dapat 8 pengguna, kalau sehari di sini tidak banyak paling 10 pengguna saja,” katanya.

*Masyarakat Masih Kesulitan Mendaftar Aplikasi*

Di sisi lain, salah seorang masyarakat, Wawan mengaku merasa kesulitan untuk mendaftarkan kendaraan mereka terutama bagi mereka yang tidak layak teknologi. Lain halnya dengan yang paham teknologi akan lebih mudah untuk mendaftarkan sendiri.

“Mungkin kalau yang paham teknologi akan lebih mudah, tapi saya yakin hampir 50 persen mengalami kesulitan. Karena saya yakin tidak semua melek teknologi dan menggunakan HP dengan baik,” katanya.

Menurutnya perlu ada bantuan dari pihak SPBU untuk bisa mendaftarkan. Maka dari itu ia meminta bantuan pihak SPBU agar lebih mudah mendaftar kendaraannya. Pasalnya masih ada beberapa tata cara yang sulit dipahami terutama pada pengisian data yang sangat detail.

“Saya sendiri beberapa kali tadi gagal terus. Pada saat mengisi data ini harus detail, begitu di-save gagal kita harus foto ulang, memang butuh bantuan petugas sebenarnya,” ungkapnya.

Kendati demikian, pendaftaran menggunakan my Pertamina ini untuk pembelian BBM akan lebih ribet. Terutama mereka yang tidak banyak menggunakan jasa pertamina untuk pengisian BBM. Dimana biasanya membeli eceran atau dengan jeriken.

“Lebih ribet kali ya, kalau saya ya tiap hari menggunakan jasa pertamina. Tapi kalau yang sekali-kali kayaknya ribet, yang pastinya orang harus punya hp, paket data, kan tidak semua orang punya itu, akan menyulitkan masyarakat bawah,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer