Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Meninting hearing ke kantor Camat Batulayar, pasca taman yang ada di tengah jalan yang tepat berada di depan Puskesmas Meninting dibongkar seminggu yang lalu.
“Jadi, hukum tertinggi adalah keselamatan masyarakat. Setelah mendengar masukan dari sekolah SDN 1 Meninting, Puskesmas Meninting, Kantor Desa Meninting dan masyarakat, khususnya di Montong. Bahwa keberadaan separator atau taman jalan itu berguna untuk memperlambat laju kendaraan,” beber Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara usai menerima para pihak yang datang hearing, Jumat (10/02/2023).
Diterangkan Afgan, saat ini kekhawatiran mulai muncul terutama dari pihak sekolah, setelah taman tersebut dibongkar. Karena selama ini, ketika taman itu belum dibongkar pun, masih banyak kendaraan dengan kecepatan tinggi yang melintas di sana.
“Semua pihak meminta supaya taman itu dibuat lagi dan kami akan sampaikan itu kepada Pak Bupati, Dinas Perkim, Balai Jalan dan juga ke DMO (Destination Management Organization) kawasan khusus Senggigi,” ujarnya.
Afgan juga mengaku akan meminta kepada pihak DMO untuk merekomendasikan agar taman itu dibuat dan dipercantik. “Itu nanti bisa dipercantik, dengan menambahkan taman, ikon dan sebagainya dan tentunya dipelihara,” lugasnya.
Karena selama ini, taman tersebut kata Afgan tak pernah dipelihara oleh pihak terkait. Padahal, pemeliharaan diperlukan supaya taman tersebut bisa terlihat menarik dan bisa menjadi salah satu ikon Lombok Barat.
“Andai kata, kami Kecamatan diminta ambil alih untuk dipelihara, kami akan belikan cat, tanami kembang, supaya nampak lah. Kami akan memasang obor bila perlu,” ketusnya.
Sehingga ia ingin agar harapan-harapan masyarakat tersebut dapat diakomodir, demi keselamatan warga. Karena mereka mengancam, jika ada kecelakaan yang melibatkan warga setempat, maka mereka tidak akan segan-segan untuk menuntut.
“Kalau kemarin yang menabrak ini kan orang-orang yang lepas kontrol, dan pengakuan dari Puskesmas, kalau sebagian besar mereka (yang kecelakaan) itu mabuk,” ketus Afgan.
Dalam hearing itu, Afgan menyebut pihak dari Balai Jalan dan Perkim Lobar tak turut hadir. Sedangkan dari pihak DMO yang merekomendasikan pembongkaran taman tersebut beberapa waktu lalu, turut hadir dalam hearing bersama masyarakat.
“Kita berharap DMO ke depannya bisa berkoordinasi dengan pihak di bawah. Mengajak masyarakat berdiskusi tentang apa yang akan dibuat dan diprogramkan. Supaya semakin banyak ide yang bisa dituangkan,” tutupnya. (yud)