27.5 C
Mataram
Minggu, 19 Mei 2024
BerandaBerita UtamaMeski Tidak Lagi Jadi Jadi Syarat Perjalanan, Masyarakat Diimbau Tetap Vaksin Covid-19

Meski Tidak Lagi Jadi Jadi Syarat Perjalanan, Masyarakat Diimbau Tetap Vaksin Covid-19

Mataram (Inside Lombok) – Imbauan untuk vaksin booster kedua pada bulan Ramadan ini sudah mulai dikeluarkan oleh sejumlah perusahaan. Pasalnya, wabah Covid-19 masih dalam masa transisi menuju endemik sehingga perlu kewaspadaan penularan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Suwandiasa mengatakan pada Hari Raya Idulfitri biasanya masyarakat akan disibukkan dengan acara silaturahmi dengan keluarga. Dengan kondisi tersebut, potensi penularan Covid-19 cukup rentan.

“Saya pikir imbauan untuk melakukan booster sebagai antisipasi libur lebaran ini sebuah keniscayaan. Karena aktivitas warga akan sangat tinggi ke tempat-tempat lain, dan peluang untuk terpapar sangat mudah,” katanya, Senin (3/4) pagi.

Antisipasi pencegahan penularan Covid-19 bisa dilakukan dengan meningkatkan ketahanan tubuh terutama bagi warga yang akan melakukan mudik lebaran. “Saya pikir itu langkah antisipasi dari tahun ke tahun di lakukan,” katanya.

- Advertisement -

Pemerintah Kota Mataram, sambung Nyoman, sudah menyiapkan persediaan vaksin untuk dosis ketiga bahkan dosis keempat atau booster kedua. Tidak saja stok vaksin, fasilitas kesehatan seperti puskesmas hingga rumah sakit juga dipastikan memberikan pelayanan vaksin bagi masyarakat.

“Tidak ada persoalan, tapi kan target tidak sesuai dengan harapan kita. Masyarakat kan sekarang mindset-nya sudah mulai berubah,” ujarnya.

Ia mengimbau, masyarakat khususnya para ASN yang akan mudik lebaran untuk vaksin booster dosis ketiga atau kedua di fasilitas kesehatan sebagai langkah antisipasi penularan virus. Karena status pandemi belum dicabut, maka potensi penularan masih menjadi persoalan.

“Ini tidak menjadi persyaratan. Karena syarat perjalanan hampir normal tidak dipersyaratkan lagi,” katanya.

Meskipun tidak menjadi syarat wajib perjalanan, vaksin ini diharapkan sudah menjadi kesadaran masyarakat sendiri untuk menjaga diri. “Ini kembali ke kesadaran masing-masing,” katanya.

Diprediksi, jumlah masyarakat yang akan mudik lebaran akan meningkat. Hal ini disebabkan karena tidak ada persyaratan vaksin untuk melakukan perjalanan. “Saya pikir kegiatan ini sudah menjadi cultural dan kita melaksanakannya. Apalagi status pandemi ini dianggap sudah menjadi endemi jadi peluang jumlah pemudik akan semakin besar lagi,” tutup Nyoman. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer