27.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaMusim Hujan, Serangan ISPA Mulai Hantui Masyarakat

Musim Hujan, Serangan ISPA Mulai Hantui Masyarakat

Mataram (Inside Lombok) – Musim hujan yang mulai terjadi di Provinsi NTB berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat. Penyakit yang paling rawan menyerang masyarakat pada musim hujan ini yaitu infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi mengatakan saat ini pasien yang menderita ISPA meningkat dari biasanya. Meskipun data jumlah pasien ISPA belum diketahui secara pasti, hal ini terlihat dari penyakit yang biasa dikeluhkan masyarakat.

“Hujan panas dan panas dan hujan lagi. Potensi terjadinya perubahan penyakit yaitu ISPA,” katanya, Kamis (13/10) pagi.

Karena menjadi penyakit yang paling rawan terjadi pada saat perubahan cuaca, masyarakat harus melakukan antisipasi sedini mungkin. Salah satu bentuk antisipasi yang harus dilakukan yaitu istirahat yang cukup dan mengurangi mobilitas.

- Advertisement -

“Itu harus diantisipasi. Makanya kurangi mobilitasnya itu yang pertama. Kedua istirahat cukup,” saran Usman.

Jika masyarakat merasakan gejala awal, Usman mengimbau untuk segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan penanganan yang maksimal.

Selain ISPA, kasus kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi perhatian. Di Kota Mataram, sambung Usman, terjadi penurunan jika dilihat dari grafik per bulan hingga per minggu. “September ini kasusnya 37, kalau grafik mingguan ya menurun,” katanya.

Penurunan kasus DBD di Kota Mataram saat ini dinilai karena tingkat kebersihan dan pola hidup bersih dan sehat yang diterapkan di tengah masyarakat sudah mulai meningkat. Dengan peningkatan kebersihan ini maka potensi pengembanganbiakan jentik nyamuk akan berkurang. “Makanya kita harus jaga betul kebersihan di Kota Mataram,” harapnya.

Diterangkannya, genangan yang berpotensi menimbulkan DBD yaitu ketika air tidak langsung menyentuh tanah. Misalnya, genangan yang ada di bak penampungan air. “DBD itu terjadi jika genangan sifatnya tidak langsung dengan tanah. Misal kolam itu potensi kalau tidak ada ikannya,” ujar Usman. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer