28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaOknum Polisi di NTB Diduga Cabuli Seorang Mahasiswi

Oknum Polisi di NTB Diduga Cabuli Seorang Mahasiswi

Mataram (Inside Lombok)- Kasus pencabulan terhadap seorang mahasiswa kembali terjadi. Kali ini dialami oleh seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Kota Mataram. Diduga kuat korban dicabuli oleh oknum polisi yang merupakan bapak kos tempat korban tinggal selama berkuliah di Mataram.

Kuasa Hukum korban H. Muhammad Tohri Azhari menerangkan, peristiwa terjadi pada Jumat (24/11). Dimana korban baru 4 bulan berada di kos-kosan tersebut. Selama tinggal disana, korban tidak ada menaruh curiga terhadap bapak kos ini sampai tega melakukan tindak pencabulan itu. Pada saat kejadian tersebut, situasi kos-kosan dalam keadaan sepi dan istri terduga pelaku tidak berada dirumah. Dimana posisinya hanya ada korban dan terduga pelaku.

“Oknum ini mondar-mandir di depan kos korban dengan alasan menanyakan kondisi kos korban, dan berlagak dia (oknum) ingin mengecek fasilitas kos-kosnya, secara spontanitas tanpa diduga tiba-tiba masuk begitu masuk kekamarnya korban,” ungkap H Muhammad Tohri Azhari, usai dipanggil Ditreskrimum Polda NTB, Jumat (1/12).

Korban sempat terkejut dan ketakutan karena terduga pelaku. Namun korban tidak bisa melarang agar tidak masuk kedalam kamarnya, karena memang yang bersangkutan pemilik kosan. Untuk melancarkan aksinya, terduga beralasan ingin membantu korban memasangkan cermin pada dinding. Karena melihat cermin tergelak dibawah dekat kasur korban.

“Oknum ini memasangkan cermin, sedangkan korban lagi sibuk main hp. Tiba-tiba oknum polisi ini dari belakang korban, langsung memegang pundak kemudian direbahkan dan terjadi kejadian itu. Kemudian korban sempat memberontak,” terangnya.

Pada saat memberontak korban sempat ingin berteriak meminta pertolongan. Namun urung dilakukan, karena khawatir akan dicekik atau dibunuh. Sehingga korban hanya diam saja dan melakukan perlawanan dengan fisik saja. “Setelah melakukan itu, oknum pun sempat minta maaf kepada korban dan keluar kamar,” ucapnya.

Setelah itu, korban dengan sigap menghubungi orang terdekatnya untuk meminta tolong agar datang ke kosan. Tak berselang lama, yang bersangkutan kembali lagi ke kamar korban dan melihat korban tengah memegang handphone. Terduga kemudian melempar handphone milik korban.

“Korban pun menghubungi keluarga terdekatnya dan menceritakan apa yang sudah dialaminya. Kemudian ini inisiatif dari pihak keluarga untuk melakukan pendekatan persuasif. Tapi setelah bertemu oknum ini masih tetap mengelak. Setelah melaporkan ke Polda, barulah oknum ini mengakui ke pihak keluarga dan meminta maaf tapi sudah terlanjur,” jelasnya.

Sementara itu, visum sudah dilakukan terhadap koran. Namun terkait hasilnya merupakan ranah dari pihak kepolisian. Sekarang masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan kejadian tersebut. “Harapan kami di sini, kasus ini jangan tumpul ke atas dan tajam ke bawah, dan kasus ini harus di ungkap sampai tuntas jangan sampai kasus ini di pimpong harus ada kejelasan,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer