24.5 C
Mataram
Selasa, 14 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPenataan di Senggigi Dinilai Tak Membuat Kawasan Wisata Tertata Dengan Baik

Penataan di Senggigi Dinilai Tak Membuat Kawasan Wisata Tertata Dengan Baik

Lombok Barat (Inside Lombok) – Proyek revitalisasi kawasan wisata Senggigi yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Lombok Barat (Lobar) pada tahun 2020 lalu itu dinilai salah kaprah. Proyek itu justru dinilai tak membuat kawasan wisata itu tertata dengan baik.

“Saya sudah sampaikan (sejak dulu) kalau itu salah kaprah, dari konsep dan desainya itu harusnya dibicarakan dulu dengan para pelaku pariwisata di sana (Senggigi, Red),” ujar Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abubakar yang dikonfirmasi awal pekan ini.

Dikatakannya, proyek penataan kawasan tersebut dikerjakan dengan anggaran pinjaman daerah sekitar Rp10 miliar. Namun penataan yang dilakukan dinilai tidak memberikan perubahan yang signifikan terhadap kawasan tersebut. Bahkan di beberapa bagian, ada yang sempat ambruk tidak lama setelah dikerjakan dan belum diserahterimakan. Selain itu, lampu hias yang juga dinilai mubazir karena hanya menjadi pajangan tanpa pernah menyala lagi.

“Mohon maaf sekarang ini Senggigi ini tak tertata. Dari dermaga laut, kiri kanannya ada pedangan kaki lima. Harusnya itu ditata dimana zonanya untuk kuliner khas, zona untuk tamu wisawatan biar tertata,” kritiknya.

- Advertisement -

Abubakar menyayangkan, proyek revitalisasi itu justru memfokuskan penataan pada area yang bukan kewenangan Pemda Lobar. Seperti halnya penataan trotoar jalan yang merupakan bagian dari Balai Jalan Nasional. Hingga ada lahan pribadi milik warga yang nyaris ditata menggunakan anggaran pinjaman itu.

“Itu makanya dari awal saya bilang salah kaprah. Jadi proyek penataan itu tidak ada efeknya yang dirasakan,” ketusnya.

Ia menilai anggaran tersebut harusnya lebih bermanfaat untuk pembangunan dan penataan dermaga Senggigi. Apalagi saat ini dengan masuknya kapal cepat di dermaga itu, PAD yang bersumber dari Pelabuhan Senggigi mengalami peningkatan. Meski dengan kondisi dermaga yang masih memerlukan pembangunan lanjutan.

“Patut kita katakan bahwa ini (lampu hias) hanya membuang-buang anggaran saja,” ucap perwakilan masyarakat kecamatan Batulayar, Munajab, Rabu (15/11/2023).

Kecelakaan sering terjadi di kawasan tersebut, salah satunya karena minimnya penerangan. Padahal, dalam proyek revitalisasi Senggigi yang dikerjakan pada tahun 2020 lalu itu, di beberapa titik ruas jalan dari Batulayar hingga Senggigi banyak dipasang lampu jalan yang juga sebagai hiasan.

“Tiang lampu hanya jadi sampah saja, dulu hanya nyala beberapa minggu saja, sekarang tidak pernah menyala lagi. Wisata di Batulayar gelap gulita. Sampai tiang lampu ini berkarat dan hanya jadi sampah saja,” kritiknya. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer