Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemuda Dusun Bengkaung Utara, Desa Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bengkaung Utara, protes jalan rusak di desanya. Jalan rusak ini tidak kunjung mendapat perhatian sejak 15 tahun lalu. Para tokoh masyarakat dan pemuda melakukan aksi protes dengan memasang banner sindiran kepada pemerintah.
Ketua Aliansi Masyarakat Bengkaung Utara, Muhammad Sakroni mengatakan, pemasangan banner sindiran untuk protes jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki merupakan langkah awal masyarakat Dusun Bengkaung Utara untuk meminta jalan rusak di dusun tersebut segera diperbaiki.
“Sudah berapa kali pergantian Kepala Desa dan Bupati kami tidak pernah diperhatikan, hanya janji manis saja yang kami dapati,” ujarnya kepada Inside Lombok, Rabu (09/12).
Akibat jalan rusak di dusunnya, kata Sakroni, perekonomian di dusunnya sedikit terganggu lantaran akses yang tidak memadai. Pasalnya, sebagian besar masyarakat Dusun Bengkaung Utara bekerja sebagai petani. Sehingga untuk mengangkut hasil pertanian mereka sedikit lebih sulit.
“Dulu sebelum periode kades yang sekarang dusun kami mendapat jatah perbaikan jalan, akan tetapi bagian dusun kami dialihkan ke dusun yang sebelah, apa masalahnya kita juga tidak tahu,” jelasnya.
Dikatakan Sakroni, masyarakat Dusun Bengkaung Utara akan melakukan aksi tanam pisang sebagai bentuk blokade dan protes terhadap janji pemerintah. Akan tetapi aksi itu langsung mendapat respon dari pemerintah desa.
“Kami direspon oleh pemdes dan siap menjembatani kami untuk bersurat ke pemda, akan tetapi sudah satu bulan lamanya kami tidak mendapat kepastian. Apakah suratnya belum dilayangkan atau bagaimana,” cetusnya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kepala Desa Danger, Kaspul Hadi mengatakan bahwa pemdes sudah berusaha maksimal untuk membantu masyarakatnya dalam hal perbaikan insfrastruktur kepada pemda dan pemprov dengan mengirim proposal.
“Sejak tahun 2018 kita sudah layangkan proposal ke pemda, bahkan sudah dua kali kita ajukan ke pemda,” ujar Kaspul kepada Inside Lombok, Rabu (09/12).
Tak kunjung mendapat respon dari pemerintah daerah, Kata Kaspul, pemdes juga sudah mengirim proposal ke pemerintah provinsi atas instruksi dari gubernur. Pemdes mengaku sudah dijanjikan untuk perbaikan pada tahun 2021.
“Kita sudah dijanjikan akan tetapi kita tidak tahu apakah nanti bisa terealisasi atau tidak,” katanya.
Berbagai usaha sudah ditempuh oleh pihak pemdes untuk kesejahteraan masyarakatnya. Baik itu dalam insfrastruktur maupun prekonomian. Dikatakan Kaspul, hanya saja masyarakat yang belum bisa bersabar.
“Kita mohon masyarakat bersabar dulu, kita sudah lakukan yang terbaik, kita tunggu realisasi tahun 2021, jika pun belum terealisasi juga kita akan kirim kembali proposal untuk perbaikan,” jelasnya.
Kaspul mengimbau kepada masyarakat untuk bersabar kapan akan terealisasi, tentu juga mekanisme dari persetujuan proposal tersebut tidak mudah dan membutuhkan waktu. Sehingga ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan bersabar.