31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaPelaku Wisata Nilai Program 'Go Mandalika' Sia-sia

Pelaku Wisata Nilai Program ‘Go Mandalika’ Sia-sia

Tampilan platform Go Mandalika, Rabu (23/6/2021). (Inside Lombok/Ida Rosanti)

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Sebagai pelaku wisata di Lombok Tengah menilai pogram pariwisata digital yang diberi nama Go Mandalika milik Pemda Lombok Tengah sia-sia. Hal itu lantaran program tersebut sampai sejauh ini belum berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah.

“Kalau kami melihat itu (program Go Mandalika) sia-sia dibuat. Habiskan anggaran saja. Karena tidak ada pengaruhnya terhadap wisatawan yang datang,”kata Ketua Himpunan Pramuwisata Lombok Tengah, Syamsul Bahri, Rabu (23/6/2021).

Menurut dia, kalaupun ada kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah di masa pandemi ini itu karena koneksi travel agent. Bukan karena keberadaan platform digital Go Mandalika yang telah diluncurkan oleh pemerintah daerah disaksikan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno pada bulan Maret lalu.

“Wisatawan yang datang ke Lombok ini setelah pandemi ini murni dari travel yang sudah punya koneksi dan berhubungan melalui medsos,”katanya.

Dikatakan Syamsul, Go Mandalika ini sama dengan Lombok On yang telah diluncurkan oleh pemerintah provinsi. Keberadaan Lombok On ini pun dianggap tidak berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Lombok.

“Lombok On itu polowernya cuma 200. Bagaimana pelaku wisata mau upload konten di sana. Sehingga tidak ada dampak sama sekali buat wisata,”katanya.

Sehingga pihaknya menyayangkan Pemda Lombok Tengah mengikuti jejak pemerintah provinsi dengan membuat platform digital. Padahal, sudah ada situs Genpi Lombok Sumbawa yang dinilai akan lebih efektif kalau itu dimanfaatkan pemerintah daerah.

“Situs Genpi itu kan sudah lebih dulu ada. Kenapa tidak itu saja yang dimaksimalkan yang sudah punya basic. Padahal itu saja belum bagus lagi buat Go Mandalika ini,”cetusnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi mengatakan, apa yang menjadi kritikan para pelaku wisata ini harus dijadikan menjadi opini yang baik untuk membangun pariwisata Lombok Tengah.

Yang jelas, kondisi pandemi Covid-19 saat ini memang belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja.

“Apapun yang ada tahun pandemic blm memberi pengaruh siginifikans pada peningkatan kinerja. Tapi di Lombok Tengah sudah mulai ada kebangkitan sektor pariwisata,”imbuhnya.

Di samping itu, recofusing anggaran karena Covid-19 di Dinas Pariwisata juga turut berdampak terhadap platform Go Mandalika. Karena tidak ada anggaran untuk menambah konten maupun pembaharuan di sana.

Dikatakan, Go Mandalika tetap berjalan seperti rencana. Namun membutuhkan kerjasama semua pihak sehingga pergerakan promosi pariwisata Lombok Tengah tidak stagnan.

Berdasarkan hasil evaluasi pihaknya, pergerakan wisatawan yang berkunjung ke Lombok Tengah pasca peluncuran Go Mandalika memang tidak sebesar seperti saat sebelum pandemi Covid-19.

Namun, hal itu dinilai tidak bisa dijadikan perbandingan. Karena kalau dibandingkan dengan kabupaten kota lain, pergerakan wisatawan di Lombok Tengah diklaim lebih baik.

“Apakah ini karena Go Mandalika?. Tapi yang jelas ini karena usaha kita bersama, promosi kita bersama. Baik itu Go Mandalika maupun tidak lewat sana,”katanya.

Menurut dia, keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika akan sangat mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Lombok Tengah.

Bahkan, pemerintah saat ini sangat fokus untuk pengembangan KEK Mandalika ditambah dengan adanya sirkuit Mandalika.

“Semua pihak komitmen untuk KEK Mandalika. Sehingga memang harus ada gerakan bersama untuk mendukung hal itu agar berdampak terhadap kebangkitan ekonomi daerah,”ujarnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer