Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram segera melanjutkan pemasangan bronjong di Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela. Pemasangan ini tertunda lantaran gelombang pasang yang terjadi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan Pemkot Mataram sudah mengalokasikan anggaran untuk pemasangan bronjong dan penanganan fasilitas yang rusak akibat perubahan cuaca yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Ini mekanisme seperti apa, apakah di tender atau tidak, karena ini masih dalam kondisi darurat,” katanya, Selasa (21/2) pagi.
Mahfuddin merincikan, selain pemasangan bronjong, dua penanganan kerusakan lainnya yang akan dilakukan tahun ini. Seperti kerusakan di RPH Majeluk disebabkan karena pohon tumbang dan salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ampenan.
“Ini jadi satu nanti. Di sini ada pekerjaan teknis sehingga ini nanti yang akan kita koordinasikan siapa OPD yang akan melaksanakan,” ujar Mahfuddin.
Alokasi anggaran untuk penanganan kebencanaan ini sudah disiapkan pada APBD 2023 Kota Mataram lebih dari Rp1 miliar untuk tiga penanganan tersebut. “Itu nanti untuk tiga titik,” katanya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca sudah mulai normal kembali. Hujan beberapa hari terakhir sudah tidak lagi mengguyur Kota Mataram dan bisa mempermudah untuk pemasangan bronjong di lingkungan Mapak Indah.
“Mudah-mudahan tidak terjadi, sesuai prediksi berakhir di 31 Maret ini sudah landai,” tegasnya.
Menurutnya, penanganan kerusakan akibat bencana alam ini akan dilakukan sesuai dengan perubahan cuaca yang terjadi terutama pemasangan bronjong. “Saya berharapnya bulan-bulan ini sudah segera ya. Supaya momen situasi landai langsung aksi,” katanya.
Penanganan yang akan dilakukan apakah bisa langsung atau harus ditender, sambung Mahfuddin akan dikoordinasikan terlebih dahulu. Karena anggaran yang digunakan menggunakan belanja tak terduga (BTT). “Ini akan biayanya cukup besar, maka gunakan mekanisme tender atau pengelolaan BTT dalam situasi darurat,” tutupnya. (azm)