28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaBerita UtamaPembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau di Lotim Mundur ke Tahun 2022

Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau di Lotim Mundur ke Tahun 2022

Sekdis Perindustrian, Lalu Alwan Wijaya saat ditemui Inside Lombok, Senin (14/09/2021). (Inside Lombok/M.Deni Zarwandi).

Lombok Timur (Inside Lombok) – Rencana Pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) di Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di eks Pasar Paok Motong, Kecamatan Masbagik diundur ke tahun 2022 mendatang yang semula direncanakan pembangunannya mulai tahun 2021 ini.

Sekertaris Dinas Perindustrian Lotim, Lalu Alwan Wijaya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (14/09/2021) menyampaikan, pembangunan KIHT sebelumnya direncanakan dimulai pada bulan September-Oktober tahun 2021 ini, akan tetapi pembangunan pada tahun ini mengalami terkendala akibat beberapa hal, termasuk juga untuk pematangan perencanaan.

“Setelah kita konfirmasi kemarin, kalau dari rundown bea cukai sebenarnya bulan September-Oktober ini sudah mulai dikerjakan, tetapi kelihatannya ada beberapa hal yang belum diselesaikan. Sehingga pada tahun ini hanya sebatas perencanaan,” ucapnya.

Sementara anggaran pembangunan KIHT tersebut berasal dari Pemprov NTB dengan anggaran perencanaan awal sekitar Rp15 miliar. Akan tetapi setelah dilakukan kajian anggaran lebih lanjut, ternyata dengan anggaran awal tersebut tidak mencukupi.

“Dana Rp15 miliar dengan membangun kawasan dengan mesin sebagainya itu tidak cukup. Akhirnya dilakukan proses kajian lagi dan dibutuhkan anggaran pembangunan sekitar Rp31 miliar, dan itu IKM kita sudah bisa produksi rokok sendiri,” jelasnya.

Sedangkan untuk kerjasama pengelolaan dengan perusahaan maupun investor belum begitu jelas dalam KIHT ini. Untuk itu, kerjasama pemerintah dengan pihak investor sedang dalam tahap perencanaan.

“Pengelolaannya masih dalam proses, nantinya kita akan teken kerjasama, tapi itu harus kita perjelas dulu dengan pihak mana,” imbuhnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer