Mataram (Inside Lombok) – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka untuk sekolah jenjang TK, SD, dan SMP se-Kota Mataram masih dilakukan secara terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka hanya diperbolehkan bagi siswa yang duduk di kelas akhir.
“Jadi menurut SKB Menteri dan surat edaran gubernur itu kita diminta untuk menghadirkan kelas akhir dengan tatap muka. Sehingga yang boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka adalah murid-murid kelas 6 untuk SD/MI dan kelas 9 untuk jenjang SMP/MTs sederajat,”katanya, Senin (12/4/2021).
Ia menerangkan, kebijakan pembelajaran tatap muka ini bersifat tidak mengikat. Disdik memberikan keleluasaan bagi pihak sekolah dan orang tua apabila keberatan dalam menjalankan kebijakan tersebut.
“Orang tua yang kurang setuju dengan kebijakan ini karena khawatir jika anaknya berada di sekolah akan terpapar Covid-19 boleh tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka dan itu tidak jadi masalah,” jelasnya.
Meskipun demikian, pihak sekolah akan tetap memberikan layanan pembelajaran secara daring. Pihak sekolah juga siap memberikan layanan konsultasi secara non formal bagi siswa yang merasa kesulitan selama mengikuti proses pembelajaran secara daring. Layanan ini juga berlaku bagi siswa selain kelas akhir.
“Jika anak merasa kesulitan anak bisa diantar oleh orang tuanya untuk melakukan konsultasi ke sekolah. Layanan konsultasi ini berlaku juga untuk kelas 1-5 SD, 7-8 SMP dan waktunya dibatasi maksimal 60 menit,” ujarnya.
Disdik belum memastikan kapan akan memberlakukan pembelajaran tatap muka secara penuh. Namun, pihaknya terus melakukan persiapan untuk bisa membuka pembelajaran tatap muka secara penuh.
“Pembelajaran tatap muka akan kita berlakukan secara penuh apabila seluruh guru dan perangkat sekolah lainnya sudah menerima vaksin. Sejauh ini program vaksinasi untuk guru SD masih berlangsung, sedangkan untuk guru SMP sederajat sudah mencapai 97 persen,”akunya.
“Setelah semua persiapannya selesai kita akan minta izin kepada Wali Kota atau gugus tugas penanganan Covid-19 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh namun tetap sesuai dengan protokol Kesehatan,” katanya menambahkan.
Oleh karena itu, ia berharap dukungan dari berbagai pihak yang terlibat untuk membantu jalannya kebijakan ini. Sebab, pembelajaran tatap muka memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk melakukan interaksi pembelajaran secara langsung.