32.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaPemda Lobar Diminta Perhatikan Pengelolaan Sampah Senggigi

Pemda Lobar Diminta Perhatikan Pengelolaan Sampah Senggigi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Para pelaku pengelolaan sampah di kawasan wisata Senggigi Lombok Barat meminta pemerintah daerah memerhatikan permasalahan sampah di kawasan wisata itu. Pasalnya, belakangan Pemda seperti tak acuh terhadap persoalan ini.

Pendiri komunitas Lombok Ocean Care, Erni Budiwati menyampaikan harapannya agar pemerintah melakukan pengawalan lebih lanjut dalam proses pengelolaan sampah, tidak hanya sebatas saat pengadaan fasilitas saja.

“Kami meminta ditindaklanjuti permintaan fasilitas berupa tong sampah. kemudian tong sampah itu tidak hanya sebatas proyek, begitu tong sampah itu datang (lantas) tidak ada followup-nya. Yang kita minta itu adalah pengawalan,” kata Erni usai mengikuti Rapat Kerja Komisi II DPRD Lombok Barat dengan Lembaga Eksekutif, Kamis (16/7/2020).

Ia juga mengharapkan pemerintah dapat lebih menekankan proses pengangkutan sampah secara reguler (teratur) dari kawasan wisata Senggigi. Meski dinas lingkungan hidup telah memberi bantuan fasilitas berupa tong sampah, namun menurut Erni, kondisinya saat ini terbengkalai bahkan rusak. Selain itu jenis tong sampah yang sediakan juga kurang efektif.

- Advertisement -

“Maksud saya, (tong sampah) berupa gumbleng itu ditabrak sedikit sudah pecah. Kemudian tong bekas minyak, itu beberapa tahun hilang. Yang kita butuhkan itu yang dari plastik yang roda besar itu, kan bisa keluar masuk. Bisa dititip di warga sekitar, jadi aman tidak bisa dibuka oleh anjing (karena) ada tutupnya,” katanya.

Mewakili para pelaku bank sampah dan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), ia juga meminta pemerintah untuk memfasilitasi proses penjualan pupuk kompos hasil produksi mereka. Salah satunya dengan mengarahkan Dinas pertanian, Dinas kehutanan atau pihak lainnya untuk memanfaatkan produk dari TPS3S atau bank sampah yang ada.

“Mungkin itu harapan dari bank-bank sampah dan pelaku-pelaku peduli lingkungan di persampahan ini,” katanya.

Sampah berpotensi menurunkan kualitas dan daya jual suatu kawasan wisata. Sehingga pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan diharapkan bisa mendukung upaya memajukan kawasan pariwisata.

- Advertisement -

Berita Populer