Lombok Timur (Inside Lombok) – Banyaknya perusahaan-perusahaan yang dianggap telah meraup keuntungan dari memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) Lombok Timur. Akan tetapi hanya sebagian kecil yang memperhatikan Lotim dengan memberikan Corporate Social Responsibility (CSR).
“Berapa benyak pemecah batu di Pringgabaya, padahal mereka mengolah SDA Lotim tapi tidak pernah tuh menengok ke daerah,” cetus Bupati Lotim, H M Sukiman Azmy saat ditemui awak media, Selasa (25/05/2021).
Banyaknya perusahaan yang mengolah SDA Lotim, baik itu berupa batu, pasir, maupun SDA yang lain dan menjajakannya keluar. Namun tidak ada kepedulian atau imbal baliknya untuk daerah Lotim sendiri.
Bupati Lotim sendiri tidak mau membebani perusahaan yang mengolah SDA Lotim tersebut dengan berbagai aturan maupun retribusi. Hal itu dikarenakan perusahaan sudah menganggap izinnya sudah dibayar.
“Izinnya kita tidak pernah tahu, itu urusan provinsi. Yang kasi izin provinsi, nah kita dapat apa?,” cetus Sukiman sambil tersenyum.
Lebih miris lagi, pada saat situasi Covid-19 perusahaan tersebut tidak pernah datang walaupun hanya memberikan masker. Padahal saat merebaknya Pandemi, Kabupaten Lotim sendiri sangat butuh bantuan.
“Selama saya jadi bupati tidak pernah ada CSR, hanya sebagian kecil yaitu BUMN dan perbankan yang memberikan,” katanya.
Ditegaskan Sukiman, Lotim sangat butuh bantuan, jangan hanya kekayaan dan hasil pengolahan alamnya saja yang dibawa keluar. Sukiman juga meminta agar perusahaan memberikan perhatian kepada masyarakat Lotim.