27.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaBerita UtamaPemerintah Akan Bangun Kawasan Budidaya Udang dan Lobster Terintegrasi

Pemerintah Akan Bangun Kawasan Budidaya Udang dan Lobster Terintegrasi

Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah saat menghadiri rapat koordinasi tindaklanjut program Shrimp Estate di Kabupaten Sumbawa dan Lobster Estate di Kabupaten Lombok Timur Jum’at (27/8). (Inside Lombok/istimewa )

Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur dan Sumbawa untuk pengembangan kawasan budidaya udang Vaname dan lobster terintegrasi (shrimp estate) di wilayah tersebut. Gubernur NTB Dr. H. Zulikieflimansyah menyambut baik rencana tersebut.

“Kesempatan ini jangan sampai terlewatkan dan disia-siakan,” kata Bang Zul, Jumat (27/8/2021) di ruang kerja Gubernur NTB.

Untuk menyambut rencana tersebut, semua persyaratan harus sudah siap. Untuk persediaan lahan sesuai kebutuhan program, sebanyak 1.000 Ha. Saat ini lahan tersebut sudah ada di Kabupaten Sumbawa dan Lombok Timur. Supaya pada saat pelaksanaan event MotoGP Maret 2022, Presiden Jokowi akan langsung bisa meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan tersebut.

“Pada prinsipnya, lahannya sudah clear and clean, selanjutnya secara administrasi saja yang akan dilengkapi. Yang lebih utama membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan pemilik lahan atau tambak, udang dan lobster, serta masyarakat,” jelas Bang Zul.

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya KKP, Dr. TB Haeru Rahayu, A. Pi., M. Sc mengapresiasi kesiapan Pemerintah Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa, dalam keseriusannya menyiapkan lahan menyambut program ini.

Dikatakannya, di Indonesia yang pertama kali penerapan program Kawasan Budidaya Udang Terintegrasi adalah Kebumen. “Harus jadi inspirasi bagi NTB, dengan kolaborasi pemerintah pusat dan daerah ke depan kita bisa menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat pesisir,” katanya.

Untuk Kawasan di Sumbawa akan dibudidayakan udang Vaname , dengan hasil produktivitas dan kualitas yang tinggi. Sedangkan Lombok Timur, dikembangkan lobster dan kampung nelayan yang telah ada tetap dipertahankan.

Menurutnya, Shrimp Estate merupakan skema budidaya udang berskala besar di mana proses hulu hingga hilir berada dalam satu kawasan. Program ini juga merupakan terobosan Kementerian KKP dalam pengembangan perikanan budidaya tujuannya meningkatkan ekspor, menambah devisa untuk daerah maupun negara dan kesejahteraan masyarakat.

“Proses produksi didukung teknologi dan terintegrasi dengan pendekatan konsep hulu-hilir seperti pabrik pakan dan sebagainya, korporasi perikanan budidaya berbasis kawasan,” jelasnya.

Dijelaskan pula, bahwa kawasan tersebut akan tetap menjadi hak masyarakat pemilik tambak atau lahan, hanya pengelolaanya saja oleh pemerintah dengan skema pembagian hasil berdasarkan luas kepemilikan. Bahkan pemilik lahan dapat menjadi tenaga kerja.

Sementara itu Bupati Lombok Timur, H. M. Sukiman Azmi menyatakan kesiapan lahan dan dukungan masyarakat sudah siap. Bahkan masyarakat menyambut baik budidaya udang atau lobster terintegrasi.

Disebutkan, ada dua lokasi yang telah disiapkan, yaitu di wilayah kawasan Telong Elong dan Teluk Ekas, dengan total lahan sekitar 1.000 Ha lebih. “Lahan tersebut sedang kita tata, akhir 2021 akan selesai,” tutupnya.

Senada dengan Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud H. Abdullah mengaku bahwa lahan untuk pengembangan kawan tersebut sudah siap, dengan total lahan seluas 1.121 Ha.

“Ada di tiga desa di wilayah Kecamatan Moyo Utara. Yakni Desa Penyaring, Desa Kukin, dan Desa Baru,”katanya.

Upaya pendekatan kepada masyarakat pemilik lahan sedang terus dilakukan, dengan memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan. “Sehingga ke depan tidak ada persoalan,” tutupnya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer