Mataram (Inside Lombok) – Wakil gubernur NTB, Dr Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalillah, bersama Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Provinsi NTB, Ir. IGB Sugiharta, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha). Peletakan batu tersebut dilakukan di Desa Salut, Lombok Utara.
“Saya, mendampingi Wakil Gubernur datang ke desa Salut, untuk melakukan peletakan baru pertama, ini langkah pertama dilakukan, dan kontinuitas di KLU sudah mulai berjalan, kita bergerak dari desa Salut,“ kata Sugiharta, di Mataram, Selasa (02/10/2018).
Penanganan dalam pembangunan di daerah KLU dilakukan dengan mendirikan rumah tahan gempa berupa Risha dan Riko (Rumah Instan Konvensional). Hal ini dilakukan segera untuk melakukan pencegahan dini terhadap dampak kemungkinan–kemungkinan akan timbul penyakit pada musim hujan.
Pembangunan serupa juga telah dilakukan di Lombok Barat dengan melakukan perencanaan dan mendirikan pembangunan-pembangunan itu secara bertahap.
“Hari ini direncanakan di Lombok Barat, itu sudah mulai dilakukan pencanangan dan akan terus dilakukan pembangunan–pembangunan secara kontinu, dan untuk Kota Mataram akan dilakukan pencanangan di hari Rabu,” ujarnya.
Keterlambatan dalam pembangunan ini dikarenakan adanya beberapa aturan–aturan yang mesti dilakukan oleh masyarakat untuk membangun Risha. Aturan tersebut yaitu adanya petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknisnya serta SOP (Standar Operasional Prosedur). Selain itu juga harus ada kesiapan masyarakat ingin membangun rumah tahan gempa jenis apa. Karena begitu anggaran masuk ke rekening mereka, dana itu masih diblokir. Hingga tim dari Rekompak Kementerian PUPR datang untuk melakukan pendampingan. Selanjutnya kelompok masyarakat mendapatkan dana dan melakukan eksekusi pelaksanaannya.
“Bagi masyarakat yang sudah membentuk kelompok kerja, diharapkan segera mungkin untuk melakasanakan kegiatan pembangunan Risha dan Riko ini,” ujarnya. (IL2)