28.5 C
Mataram
Selasa, 26 November 2024
BerandaBerita UtamaPemkab dan Pemprov Diharapkan Dukung Pengembangan Trash Trap Labuhan Haji

Pemkab dan Pemprov Diharapkan Dukung Pengembangan Trash Trap Labuhan Haji

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kelompok pemuda di Kecamatan Labuhan Haji yang tergabung dalam Central Environmental & Fisheries (CEF) berinovasi membuat perangkap sampah (trash trap) untuk meminimalisir kiriman sampah dari sungai ke Pantai Labuhan Haji. Sayangnya, pengembangan perangkap sampah itu belum maksimal hingga membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

Kepala Desa Labuhan Haji, Pahminuddin mengatakan permasalahan sampah yang ada di Pantai Labuhan Haji sudah dari dulu ditangani. Namun tidak membuahkan hasil. Pasalnya, kiriman sampah dari sungai terus menerus berdatangan yang membuat sampah berkumpul di Labuhan Haji.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya temuan (inovasi, Red) oleh pemuda untuk meminimalisir kiriman sampah dari sungai yang menuju ke pantai, permasalahan sampah ini memang sudah dari dulu menjadi pembahasan,” jelasnya saat ditemui di ruangannya, Rabu (27/07).

Ada tiga sungai yang menuju ke Pantai Labuhan Haji. Namun saat ini baru satu aliran sungai saja yang sudah dipasangi trash trap. Setiap minggunya total 8-11 ton sampah terjebak di perangkap itu. Sehingga Pemdes Labuhan Haji berupaya mendukung gerak para pemuda tersebut untuk pengadaan trash trap yang lebih banyak lagi.

“Sebagai bentuk dukungan kita, kita akan anggarkan pembuatan trash trap pada tahun depan dan juga kita akan siapkan petugas. Saat ini kita sudah di pertengahan anggaran, jadi sulit pembahasannya. Maka kita coba tahun depan,” ungkapnya.

Meskipun begitu, permasalahan sampah yang ada pada sungai yang menuju Pantai Labuhan Haji sendiri bukan saja tugas dari Pemda Labuhan Haji, melainkan juga dari Pemda Lotim dan Pemprov NTB, serta masyarakat secara umum.

“Ini sebenarnya kita yang kena dampak dari kiriman sampah dari hulu. Bagi kita yang ada di daerah hilir, kita harap ada terobosan juga dari Pemkab Lotim untuk menangani sampah ini,” pinta Pahmi.

Tak hanya dalam bentuk fisik seperti pembuatan trash trap saja, Pemdes Labuhan Haji juga meminta kepada Pemkab Lotim untuk membuat aturan atau pun payung hukum mengenai masalah lingkungan tersebut. Sehingga nantinya masyarakat tidak membuang sampah sembarangan lagi, terlebih pada aliran sungai.

Terpisah, pencetus trash trap di Labuhan Haji, Musleh berharap adanya dukungan dari pemerintah untuk terus mengembangkan trash trap maupun penanganan sampah lainnya di Labuhan Haji. Ia menuturkan bahwa DLHK Lotim saat ini baru memberikan dukungan untuk pengangkutan sampah yang terjebak di trash trap saja.

“Saat ini kita dapat bantuan pengangkutan sampah saja dari DLHK Lotim yang dijadwalkan satu kali seminggu,” tuturnya. Musleh menuturkan bahwa sebelumnya ia telah bertemu dengan Pemprov dan juga Pemkab untuk mendukung upaya penanganan sampah tersebut. Namun hal itu baru dapat direalisasikan pada tahun depan.

“Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan DLHK NTB dan juga Lotim sehingga ditemui beberapa opsi dalam penanganan sampah tersebut, namun dikatakan terealisasi tahun depan,” ujarnya.

Musleh dan Kades Labuhan Haji berharap agar permasalahan sampah yang ada saat ini menjadi atensi bersama baik itu Pemprov NTB, Pemkab Lotim, Pemdes dan juga masyarakat agar lingkungan tidak tercemar terlebih pada aliran sungai. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer