Lombok Tengah (Inside Lombok)- Laporan pertanggung jawaban (LPJ) dana pembangunan rumah tahan gempa (RTG) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) masih belum tuntas. Sementara kontrak fasilitator pembangunan RTG sudah lama habis.
“LPJ yang harus diselesaikan jumlahnya ribuan, baik itu rumah tahan gempa yang rusak ringan, sedang maupun berat”,kata
Komandan Kodim 1620/Loteng Letnan Kolonel Czi Prastiwanto, Selasa (14/7/2020).
Dikatakan, butuh sekitar 50 orang fasilitator untuk menyelesaikan ribuan LPJ dana pembangunan RTG ini. “Itu kalau mau cepat (selesai) dalam waktu sebulan”,terangnya.
Kalau LPJ dana pembangunan RTG ini tuntas, maka anggaran pembangunan 2.400 rumah korban gempa tambahan yang diusulkan kembali bisa segera turun dari pusat.
“Supaya cepat turun (dana untuk rumah korban gempa) yang 2.400 itu. Kalau itu belum selesai, tidak akan turun itu”,katanya.
Atas hal ini, pihaknya mengusulkan kepada Bupati Loteng untuk mengangkat fasilitator melalui Surat Keputusan (SK) Bupati.
Fasilitator yang baru nantinya diyakini bisa menyelesaikan LPJ yang seharusnya diselesaikan oleh fasilitator yang telah habis masa kontraknya. Karena fasilitator ini berada di bawah supervisi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim).
“Kan Dinas Perkim yang mengangkat fasilitator”,ujarnya.
Selain itu, kalau dulu, fasilitator juga dibebankan untuk mengecek pekerjaan rumah tahan gempa di lapangan. Sehingga konsentrasinya terpecah. Adapun saat ini, fasilitator hanya akan fokus untuk menyelesaikan LPJ.
“Kalau sekarang kan hanya LPJ nya saja. Kan sudah ada by name by address. Dia juga (fasilitator) background teknik sipil”,ujarnya.
Menurutnya, pengangkatan fasilitator baru ini untuk kepentingan masyarakat. Sehingga semua rumah warga korban gempa tahun 2018 yang belum tersentuh bisa segera diperbaiki.
“Ini bukan soal (fasilitator) lain yang mengerjakan pembangunan dan lain lagi yang selesaikan LPJ”,ujarnya.
