Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen menempatkan Taman Budaya NTB sebagai “rumah” bagi seniman dan budayawan.
“Kita ingin Taman Budaya dapat dianggap sebagai rumah sendiri oleh seniman kita,” kata Kepala Taman Budaya Provinsi NTB, Baiq Rahmayati di Mataram, Rabu.
Ia menegaskan, mengembangkan seni budaya dan literasi tak bisa hanya melibatkan satu pihak saja. Pemerintah, seniman, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk mengembangkan kesenian demi mewujudkan NTB Gemilang dalam misi NTB aman dan berkah.
“Nah kita bagi-bagi tugas. Minimal kita bantu tempat, branding, undangan, sounds system. Mereka melakukan apa, kita apa. Yang terpenting adalah berkolaborasi,” ujarnya.
Mantan Kepala Museum NTB ini, menyebutkan setiap tahun berbagai program diselenggarakan Taman Budaya, seperti gelar seni pelajar, festival musik, pegelaran tetap, pameran tetap, seni tradisional, pementasan olah seni, dan temu karya Taman Budaya.
Selain itu, Taman Budaya juga membuka kelas Olah Seni setiap minggu sore yang diikuti 275 siswa dari TK hingga SMA. Dengan dibantu tenaga pengajar yang kompeten di bidangnya, Taman Budaya membuka kelas Tari, musik modern dan tradisional, seni rupa, pantomim, dan olah vokal. Bahkan, Komunitas Akar Pohon adalah salah satu komunitas yang produktif berkegiatan di Taman Budaya.
lda Karwayu selaku program manager komunitas sastra yang dibentuk tahun 2009 silam ini menceritakan kemudahan akses yang diberikan oleh Taman Budaya.
“Untuk Fasilitas kesenian, Taman Budaya sekarang sudah sangat terbuka. Kami diberikan akses gratis asal untuk berkesenian. Kami diperlakukan dengan sangat baik,” tuturnya.
Selain untuk seniman daerah, Taman Budaya juga terbuka untuk berkolaborasi dengan seniman nusantara dan Internasional
“Pertunjukan Teater Koma yang akan tampil misalnya, atau Musisi Malaysia yang telah berkolaborasi dengan para musisi NTB dalam pentas seni di Taman Budaya beberapa waktu lalu,” katanya. (Ant)