28.5 C
Mataram
Selasa, 7 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPemuda Asal Lotim Berhasil Masuk 10 Besar dalam Ajang Internasional SDGs Innovation...

Pemuda Asal Lotim Berhasil Masuk 10 Besar dalam Ajang Internasional SDGs Innovation Idea

Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemuda asal Desa Setanggor, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur, M. Rido Fajri berhasil masuk nominasi 10 besar pada ajang Youth Innovation Forum mengenai SDGs yang diadakan pada 3 negara.

Ridho menuturkan pengalamannya dalam ajang tersebut, di mana dalam ajang SDGs itu ditujukan untuk mengangkat permasalahan lingkungan maupun sebagainya serta memberikan solusi langkah penyelesaiannya.

Sementara dalam ajang tersebut, Ridho dalam pemaparannya mengangkat tentang permasalahan yang ada di Lombok Tengah. Kabupaten Lombok Tengah menjadi projek inovasinya sebab terdapat permasalahan yang telah lama belum mampu diselesaikan, yakni masalah eceng gondok yang ada di Bendungan Batu Jai.

“Dalam SDGs terdapat 17 bidang dan termasuk diantaranya yang paling sering digencarkan di seluruh dunia tentang lingkungan dan perubahan iklim,” katanya pada Inside Lombok, Selasa (28/02).

- Advertisement -

Salah satu program atau inovasi yang ditawarkan pada permasalahan tersebut yakni tentang bagaimana saya dapat itu atau yang saya tahu permasalahan itu yang ada di loteng tentang eceng gondok dan sampah organik. Inovasi tersebut ditawarkan setelah mendapatkan referensi dari jurnal seniornya di Universitas Mataram.

“Inovasi kemarin itu jadi ada salah satu jurnal dari senior di Unram itu saya pakai penelitiannya yang masih setengah dan kemudian saya kembangkan jadi judulnya kemarin itu yakni ‘Optimalisasi Sirkular Ekonomi Dalam Pengelolaan Eceng Gondok dan Sampah Organik’,” jelasnya.

Inovasi yang ditawarkan sendiri yakni ada tiga, yang pertama membuat biogas dari eceng gondok dan sampah organik, kedua terkait dengan pupuk organik cair dan organik padat, dan terakhir itu dibuat kerajinan tangan seperti tas dan lainnya.

Permasalahan tersebut ia menawarkan inovasi melalui pengoptimalisasi sehingga nanti sirkular ekonomi dapat berjalan dengan memanfaatkan sesuatu yang memang tidak ada nilainya menjadi sebuah produk yang bernilai.

“Dengan begitu pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah itu berjalan nah salah satu tujuannya itu dari program yang ini itu untuk menjalankan ekonomi,” terangnya.

Adapun dalam ajang tersebut Ridho berkompetisi dengan 177 peserta dari berbagai negara, sementara dalam ajang tersebut ia mampu meraih 10 besar berkat ide atau inovasi yang ia paparkan. (den)

- Advertisement -

Berita Populer