Lombok Barat (Inside Lombok) – Terowongan terakhir yang ada di jalan Bypass BIL II yang masih masuk wilayah Lombok Barat, hingga kini masih menjadi langganan genangan saat hujan. Hal ini sudah lama terjadi.
Kondisi ini dikeluhkan pengendara dan Kepala Desa Bajur, Kecamatan Labuapi yang menjadi lokasi genangan tersebut. Karena kondisi ruas jalan itu dinilai membahayakan pengendara yang melintas. Genangan air di terowongan itu terbilang cukup tinggi.
“Ini kan persimpangan, jadi bahaya sekali kalau ada genangan. Kita mau berhenti turunkan kaki tapi airnya lumayan tinggi, kita pasti basah” keluh salah seorang pengendara, Erna, yang melintas di kawasan itu, Minggu (27/06/2021).
Kondisi itu diakui oleh Kepala Desa Bajur, Husni, bahwa genangan itu cukup membahayakan karena berada tepat persimpangan jalan. Kendati sudah pernah diperbaiki oleh pihak balai jalan yang memiliki wewenang. Tapi hal itu dinilai belum maksimal.
“Sangat membahayakan itu, biar hujannya ndak lebat, air di sana tetap naik dan menggenang. Kerena salurannya juga kecil” ucap Husni, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (28/06/2021).
Dirinya menuturkan bahwa kondisi itu berlangsung sudah cukup lama. Bahkan dirinya mengatakan sejak mulai dioperasikannya Bypass tersebut.
“Sudah kita koordinasikan dengan pengamat pengairan, tapi kan alasan mereka dulu, bahwa ini proyek pusat dan gambarnya memang seperti itu” imbuhnya.
Ia pun pesimis persoalan itu dapat segera teratasi, apalagi pihaknya sudah kerap kali bersuara. Terlebih pihak yang memiliki wewenang sudah pernah memberikan penanganan. Namun, tidak mengubah situasi ketika kawasan itu diguyur hujan.
“Menurut informasi orang yang kemarin disuruh masuk ke saluran air di trowongan itu, ada liter U nya yang turun satu” beber dia.
Sehingga hal itu yang menyebabkan airnya tidak bisa mengalir dan menggenang di titik tersebut. Termasuk persoalan sampah yang kerap kali menumpuk di kawasan itu.
“Sangat memprihatinkan, seharusnya jalan nasional jangan sampai seperti itu” ketus Kades Bajur ini.
Sementara itu, Kadis PUTR Lobar, Made Arthadan mengaku akan segera berkoordinasi dengan balai jalan.
“Saya konfirmasi lagi ke balai jalan, karena sudah pernah ditangani. Tapi mungkin belum maksimal” tandasnya singkat.