Mataram (Inside Lombok) – Taman Loang Baloq sebagai salah satu destinasi andalan di Kota Mataram sudah rampung dipercantik. Dinas Pariwisata sebagai leading sector diminta menggelar kegiatan secara berkala. Terlebih fasilitas di taman kota tersebut sudah cukup memadai.
Wakil Walikota Mataram, TGH. Mujiburrahman memproyeksikan pelaksanaan kegiatan di Taman Loang Baloq akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan. Selain itu, fasilitas yang dibangun bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
“Memperbanyak event itu pasti akan diupayakan. Bukan masalah memperbanyaknya saja, tapi disesuaikan dengan keamanan dan kenyamanan. Kalau banyak juga tidak baik. Secara berkala lah,” katanya, Jumat (14/1) di Mataram.
Jika kegiatan rutin digelar, lanjutnya Mujib, masyarakat bisa menikmati suasana sambil meramaikan kegiatan yang digelar. Keberadaan Taman Loang Baloq saat ini bisa menjadi salah satu alternatif tempat rekreasi bagi masyarakat Kota Mataram.
“Masyarakat bisa sebagai alternatif rekreasi, alternatif mencari suasana yang aman nyaman dan membahagiakan. Kita di Kota Mataram ini memang membutuhkan tempat yang bisa memberikan kenyamanan, itu sudah kita harapkan,” jelas Mujib.
Selain itu, Dinas Pariwisata Kota Mataram diminta memberikan motivasi kepada pengelola agar memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung. Sehingga, tidak hanya menarik retribusi melainkan juga diimbangin dengan pelayanan kepada pengunjung.
“Dia juga harus membuktikan keprofesionalan dalam pengelolaan ini. Bagaimana masyarakat bisa terlayani dengan baik,” terangnya. Sementara terkait kekurangan yang ada setelah penataan, Mujib mengatakan saat ini sudah dilengkapi. Namun kekurangan akan terlihat ketika banyak pengunjung yang datang.
“Nanti akan kelihatan apa yang kurang. Yang ada dulu ini yang kita kelola. Nanti mengikuti lah, apa-apa yang kurang,” tegasnya.
Pokdarwis yang mengelola kawasan tersebut diminta untuk aktif melaporkan perkembangan yang ada. Termasuk masukan dari para pengunjung. Sehingga keberadaan destinasi tersebut bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
“Pokdarwis intens memberikan laporan-laporan perkembangan-perkembangan di sini,” harapnya. Terkait dengan retribusi yang dibebankan kepada para pengunjung, Mujib mengatakan sudah ada aturan mengenai hal tersebut. Karena penarikan retribusi memiliki payung hukum yang resmi.
“Komunikasi nanti besaran retribusinya harus itu. Kita punya bagian hukum juga,” pungkasnya. (azm)