Mataram (Inside Lombok) – Anjungan yang ada di Pantai Ampenan Kota Mataram rusak parah akibat gelombang pasang beberapa waktu lalu. Hingga kini, anjungan tersebut belum diperbaiki kembali lantaran menunggu kajian teknis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Miftahurrahman mengatakan kajian yang dilakukan karena karakter pantai di Ampenan disebut berbeda. “Ketika gelombang pasang sangat luar biasa. Ketika surut tarikan surutnya luar biasa. Karakter pantai kita sangat ekstrem,” katanya.
Upaya perbaikan yang rencana akan dilakukan, sambung Miftah, yaitu dengan memasangkan batu-batu sebagai pemecah gelombang. Langkah ini dilakukan agar bagian bawah anjungan bisa lebih kuat, sehingga tidak mudah longsor.
“Baru kita menyelesaikan bagian atas. Kalau bagian atas diselesaikan bawah keropos,” katanya.
Menurutnya, diperlukan juga pemasangan peredam energi gelombang pasang. Namun biaya yang dibutuhkan sangat besar. Sehingga, perbaikan tersebut akan coba dikoordinasikan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) juga tentang kajian teknisnya.
“Ini biayanya kan sangat besar. Makanya nanti kita koordinasikan dan lainnya,” jelasnya.
Saat ini, Dinas PUPR masih melakukan penghitungan biaya yang dihabiskan untuk perbaikan anjungan tersebut. Berdasarkan perkiraan sementara, anggaran yang dibutuhkan untuk penataan anjungan di Ampenan mencapai Rp17 miliar.
“Rp17 miliar itu perkiraan pakai batu biasa. Sekitar itu. Itupun perkiraaan,” sebutnya.
Diterangkannya, jika anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan cukup besar, Dinas PUPR akan melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS). “Nanti kalau butuh anggaran besar nanti kita koordinasi dengan BWS juga,” katanya.
Untuk diketahui, gelombang pasang yang terjadi mengakibatkan anjungan tersebut rusak parah. Selain itu, Anjungan Pantai Ampenan ini salah satu ikon wisata di Kota Mataram. Setiap hari cukup ramai dikunjungi warga masyarakat. (azm)
