26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaPerbaiki Pelayanan, RSUD Praya Terima Komplain 24 Jam dan Rencanakan Penambahan CCTV

Perbaiki Pelayanan, RSUD Praya Terima Komplain 24 Jam dan Rencanakan Penambahan CCTV

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya Lombok Tengah (Loteng) menyatakan diri akan berbenah untuk menyikapi banyaknya keluhan terkait pelayanan di rumah sakit plat merah tersebut. Terutama setelah adanya insiden bayi meninggal karena sempat ditolak oleh pihak RSUD Praya dengan alasan tempat tidur penuh.

“Kita berbenah dan terus perbaiki maka berikan kami keluhan kritikan dan saran, kami akan sangat terbuka,” kata Direktur RSUD Praya, dr. Mamang Bagiansah kepada Inside Lombok saat dikonfirmasi.

Pihaknya berharap apabila ada pelayanan yang masih kurang, masyarakat bisa langsung memberikan kritikan dan saran kepada manajemen. Sehingga pihaknya bisa langsung merespon.

“Kasih tahu kami, jangan langsung sedikit-sedikit ke medsos, supaya jangan menjadi blunder,” ujar Mamang.

Terlebih saat ini, pihaknya telah menyiapkan program Management of Duty (MOD), yaitu manajemen rumah sakit harus hadir 24 jam di RSUD bahkan ada petugas yang bersiaga. “Pimpinan Rumah Sakit itu tidak hanya di jam kerja, jika ada penumpukan pasien ada manajemen yang hadir di sana,” jelasnya.

Terkhusus soal manajemen pengaduan masyarakat agar kehadiran manajemen yang 24 jam dapat dirasakan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.

Selain itu, Mamang kembali mengklarifikasi masalah CCTV yang sebelumnya dinyatakan tidak berfungsi saat pemeriksaan kasus meninggalnya bayi yang ditolak perawatannya di IGD RSUD Praya. Setelah pergantian Direktur RSUD Praya, pihaknya di internal rumah sakit juga melakukan pendalaman dan ternyata di beberapa titik lokasi CCTV ada yang aktif.

“Jadi bukan dari awal kami menutup-nutupi. Ombudsman juga memaklumi itu, ya tantangannya begini lah sekarang,” imbuhnya.

Atas kejadian tersebut, manajemen RSUD Praya disebut Mamang menyadari kekurangan tersebut sehingga akan dilakukan pembenahan, dengan merubah posisi beberapa titik CCTV tidak hanya di dalam malah ruangan namu akan ditambah drop zone.

“Kita akan melakukan pembenahan, bagaimana kita melayani pasien yang masih berada di drop zona pun harus ada kamera. Sehingga apa yang disampaikan masyarakat itu menjadi alat bukti kita,” ujarnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer