Lombok Barat (Inside Lombok) –Progres percepatan vaksinasi Covid-19 di Lombok Barat (Lobar) yang terkendala ketersediaan stok menjadi sorotan anggota legislatif di DPRD Lobar. Pasalnya, stok vaksin tersebut beberapa kali dilaporkan kosong.
Wakil ketua DPRD Lobar, Hj. Nurul Adha meminta Pemda Lobar dan stakeholder terkait agar melakukan evaluasi untuk mengatasi masalah tersebut. Terlebih pihak legislatif telah mengetuk anggaran Pemda untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp59 miliar, termasuk untuk kegiatan vaksinasi.
“Untuk mengejar target herd immunity (kekebalan kelompok) harus ada evaluasi bersama dan mengkomunikasikannya secara lebih intens. Bagaimana kerjasama dengan provinsi dan lintas sektoral lainnya” tegas Adha, Rabu (6/10).
Menurutnya, semua pihak terkait seharusnya menyadari pentingnya peran vaksinasi untuk percepatan pemulihan berbagai sektor kehidupan masyarakat. Terutama dengan mengejar target vaksinasi 70 persen warga dari total penduduk harus tercapai pertengahan oktober.
“Saya rasa perlu ada koordinasi yang lebih maksimal lagi. Tolong lebih cepat lagi dalam berkoordinasi. Jangan lah kita saling tunggu terus,” ujar politisi perempuan dari PKS ini.
Ia melihat tingginya antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi cukup tinggi, termasuk dari kelompok pelajar. Semangat tersebut harus dapat dimanfaatkan Pemda untuk mempercepat pemerataan vaksin. Sehingga kosongnya stok vaksin tidak menurunkan semangat masyarakat tersebut.
“Kuncinya menurut saya, ketersediaan vaksin harus dipastikan ada,” tegas Adha.
Kabid P3KL Dikes Lobar, dr. H. Ahmad Taufik Fathoni mengakui sejak Kamis (7/10) Lobar kembali kehabisan stok vaksin jenis Sinovac. Kondisi ini dinilai cukup menghambat.
“Kita terkendala untuk stok vaksin Sinovac yang habis dari hari Kamis, jadi hari ini kita hanya pakai AstraZeneca” ungkapnya saat dihubungi, Jumat (8/10).
Pihaknya baru memperoleh pengiriman stok vaksin AstraZeneca sebanyak 5.000 dosis dari Pemprov NTB. Namun stok tersebut diperkirakan tidak akan bertahan lebih dari dua hari. “Kalau permintaannya banyak, ya satu hari juga habis,” ungkapnya.
Pihaknya belum bisa memastikan kapan Lobar akan kembali menerima pengiriman vaksin dari Pemprov NTB. Untuk Lobar sendiri sejak dimulainya percepatan vaksinasi untuk mencapai herd immunity sejak 30 September lalu, jumlah vaksin yang sudah dihabiskan mencapai sekitar 88.360 dosis.