31.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPesanan Kamar Sepi Saat Ramadhan, Hotel Andalkan Promo Bukber

Pesanan Kamar Sepi Saat Ramadhan, Hotel Andalkan Promo Bukber

Mataram (Inside Lombok) – Pemesanan kamar hotel pada bulan Ramadhan menurun. Momentum itu pun dimanfaatkan pelu industri perhotelan dengan membuat paket promo, khususnya untuk berbuka puasa (bukber) guna menarik pelanggan dan meramaikan bisnis hotel selama Ramadhan.

Pelaku pariwisata perhotelan, Ernanda Agung Dewobroto menyebut proyeksi okupansi hotel pada Ramadhan kali ini kurang dari 50 persen. Terlebih orang mengurangi aktivitas mereka, baik itu tamu maupun wisatawan yang berlibur atau kunjungan bisnis ke NTB.

“Promo pasti masing-masing property sudah menyiapkan. Kalau promo bukber saya pikir masing-masing hotel sudah punya,” ujar Ernanda, Kamis (31/3). Kendati demikian, kondisi sekarang ini diakui jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Okupansi hotel diharapkan kembali naik usai lebaran Mei mendatang. “Kita masih wait and see ya. Bagaimana kondisi pandemi pasca lebaran,” imbuhnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, sektor pariwisata secara umum diharapkan lebih bergeliat, terutama setelah adanya kebijakan pemerintah agar penerbangan bisa dilakukan tanpa swab antigen dan PCR. Selain itu, aktivitas masyarakat selama Ramadhan juga dilonggarkan, sehingga lebih banyak opsi kegiatan yang bisa dilakukan.

“Sebagai pelaku pariwisata kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, Satgas Covid-19, TNI-Polri, tenaga kesehatan dan semua masyarakat, sehingga pandemi bisa kita atasi bersama,” tuturnya.

Senada, Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Patra mengatakan saat Ramadhan dari tahun ke tahun okupansi hotel memang agak sepi. Pasalnya, event-event berkurang dari awal puasa sampai dengan pertengahan puasa.

“Setelah itu baru ada pergerakan. Nanti jelang Idul Fitri ada, tapi tidak tahu semenjak Covid-19 ini seperti apa, (padahal) biasanya jelang Idul Fitri ramai dia orang liburan,” ujarnya.

Untuk itu, sejak awal hingga pertengahan Ramadhan pelaku usaha bertahan dengan mengatur paket khusus seperti bukber. “Untuk buka bersama kita jual paketnya, seperti dari pemerintahan perusahaan, BUMN. Sementara lebih jual ke restoran, daripada penginapan,” terangnya.

Namun dipastikan setelah lebaran Idul Fitri geliat industri perhotelah akan kembali ramai. Karena ada beberapa event yang siap diselenggarakan usai lebaran nanti. “Setelah lebaran baru ramai. Sekarang ini masih ramai meeting-meeting di hotel,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer