Mataram (Inside Lombok) – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara berhasil melaksanakan proses backfeeding atau energize sistem 150 kV PLTU Lombok FTP2 (2x50MW). Keberhasilan ini menjadi milestone penting proses penyelesaian pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lombok FTP2 (2×50 MW) di Kecamatan Sambelia Lombok Timur.
General Manager UIP Nusa Tenggara, Wahidin menyampaikan proses backfeeding ini menandakan PLTU telah menerima tegangan pertama dari sistem transmisi 150 kV sistem Lombok melalui Gardu Induk FTP2 150 kV Bay Generator Transformer unit 1, Gardu Induk Lombok FTP2 (Sambelia) dilakukan dengan memanfaatkan tegangan tinggi yang ditransmisikan dari sistem tegangan tinggi Pulau Lombok, kemudian disalurkan sampai dengan dengan sistem medium voltage (MV) 11 kV, 6.3 kV dan low voltage (LV) 400 Volt sisi pembangkit PLTU Lombok FTP2 (2x50MW).
“Capaian ini menjadi sangat penting dan krusial untuk menyelesaikan proses pengujian fungsi dari masing-masing alat (individual test) seperti elektrikal mekanikal, wiring dan proteksi, dan sebelum kami melaksanakan uji fungsi peralatan secara bersamaan,” ungkap Wahidin.
Secara teknis, tahapan berikutnya setelah capaian proses saat ini adalah untuk mempersiapkan proses hydrotest, atau yang merupakan pengujian instalasi pemipaan pada sisi boiler, guna memastikan proses konstruksi yang dilakukan sesuai standar teknis yang ditetapkan.
“Kami bersama tim sedang dan terus menggenjot proses penyelesaian pekerjaan pembangunan PLTU ini, dengan tantangan teknis dan nonteknisnya, kami masih optimis menyelesaikannya first syncron tepat waktu,” sambung Wahidin.
PLTU FTP2 Sembelia yang memiliki kapasitas 2×50 MW berlokasi di Desa Padakguar, Kecamatan Sambelia direncanakan menjadi salah satu pembangkit backbone atau pembangkit utama untuk menopang beban daya pada sistem kelistrik pulau Lombok. Keandalan sistem kelistrikan, dan ketercukupan daya energi listrik merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang iklim investasi di daerah.
Provinsi NTB menargetkan realisasi investasi pada tahun 2022 sebesar 15 Triliun, dan potensi pengembangan wilayah pada sektor pariwisata dengan adanya event internasional pada kawasan prioritas Mandalika khususnya dan pariwisata NTB pada umumnya, menjadikan kebutuhan energi Listrik menjadi sangat fundamental.
“Kedepan energi listrik yang dihasilkan oleh PLTU FTP2 Semebelia akan dikirim melalui sistem tegangan tinggi (SUTT) ring pulau Lombok, melalui gardu induk – gardu induk yang telah dibangun, sehingga pemanfaatan energi listrik ke depan akan mampu menopang dan mendorong kegiatan ekonomi daerah,” sambungnya
“Untuk target sinkron sistem tegangan PLTU ini kami targetkan pada bulan oktober, sehingga pemanfaatan energi listrik dari pembangkit yang ada di Sambelia ini dapat dinikmati, khususnya untuk menyambut gelaran WSBK tahun 2022,” tutup Wahidin. (r)