32.5 C
Mataram
Sabtu, 11 Mei 2024
BerandaBerita UtamaJelang MXGP, Pengendalian Rabies di Sumbawa Diperketat

Jelang MXGP, Pengendalian Rabies di Sumbawa Diperketat

Sumbawa Besar (Inside Lombok) – Jelang perhelatan internasional Motocross Grand Prix (MXGP), sejumlah upaya pengendalian rabies di wilayah Sumbawa terus digiatkan. Antara lain dengan melakukan vaksinasi massal pada anjing; pelatihan tatalaksana kasus gigitan terpadu (TAKGIT); sosialisasi dan edukasi pada masyarakat dan penyelenggara event, serta pembentukan kader siaga rabies (KASIRA).

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syamsul Ma’arif menerangkan anjing merupakan sumber penularan utama rabies. “Di samping penularan oleh kucing dan kera melalui gigitan dalam atau cakaran,” ujarnya saat pembukaan kegiatan pengendalian rabies di Sumbawa Besar.

Untuk itu, salah satu langkah pencegahan rabies utamanya dapat dilakukan melalui vaksinasi setidaknya 70 persen dari populasi anjing di suatu wilayah tertular. “Hal ini yang sedang diupayakan pemerintah melalui dinas terkait di Sumbawa, dengan melakukan vaksinasi massal pada anjing,” tambahnya.

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menetapkan kondisi rabies di Kabupaten Sumbawa Barat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) – sebuah peningkatan kewaspadaan akibat meningkatnya kasus penularan dan kematian karena rabies. Sumbawa Barat merupakan kabupaten ketiga di NTB yang ditetapkan sebagai KLB setelah pemerintah menetapkan status serupa pada Kabupaten Sumbawa dan Dompu pada 2019 lalu.

- Advertisement -

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Hasan Basri menyatakan melalui program pengendalian rabies di Sumbawa ini, pihaknya berharap dapat turut mensukseskan perhelatan internasional MXGP yang akan diselenggarakan di kawasan Samota, Kabupaten Sumbawa pada Juni mendatang. “Ini menjadikan Indonesia tujuan wisata yang aman dari rabies,” ujarnya.

Meskipun tingkat kematian akibat rabies pada manusia sangat tinggi, kematian dapat dicegah dengan penanganan sedini mungkin terhadap kasus gigitan hewan penular rabies melalui pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit

Seluruh upaya pengendalian rabies di Sumbawa Barat sendiri dilaksanakan oleh pemerintah bekerja sama erat dengan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) dengan dukungan pendanaan dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

“FAO berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah dengan memberikan segala dukungan yang diperlukan untuk mengendalikan rabies di Indonesia,” ujar Kepala Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal.

“Rabies merupakan penyakit mematikan yang khususnya dapat merugikan masyarakat desa dan pelaku pertanian. Oleh karena itu, kita semua perlu bertindak cepat untuk mengendalikannya,” tambah Rajendra.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Khairul Arifin berharap kegiatan pengendalian rabies tersebut dapat mendukung tercapainya Sumbawa bebas rabies. “Sekaligus menyukseskan acara MXGP. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di pulau Sumbawa,” tegasnya. (r)

- Advertisement -

Berita Populer