Mataram (Inside Lombok) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) sudah mulai menjangkiti hewan ternak di Kota Mataram. Sebanyak 10 ekor sapi di Kota Mataram terkonfirmasi positif PMK.
Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H. Mutawalli mengakui,jumlah ternak yang terjangkit PMK di Mataram bertambah. “Sekarang 10 sapi positif PMK,” katanya saat dikonfirmasi.
Diterangkan, asal mula penularan PMK pada sapi ini ditemukan melalui satu ekor sapi yang dibawa dari Narmada, Lombok Barat ke Mataram. Sehingga penyakit tersebut menularkan ke sapi yang lain.
“Ada peternak kita yang membeli di Narmada. Nampaknya dia tidak tahu ciri-cirinya, langsung dibeli dua ekor. Lalu di kandangnya itu ada 20 ekor. Nah langsung dia cepat menular,” katanya.
Dinas Pertanian Kota Mataram sudah melakukan tindakan antisipasi agar PMK tidak menyebar ke sapi yang lain. Di mana, sapi yang terkonfirmasi positif langsung dikarantina dan diberikan pengobatan dan penyuntikan vaksin serta vitamin.
“Seluruh kandangnya juga sudah disemprotkan desinfektan untuk mengatasi supaya tidak ke mana-mana,” ungkapnya.
Antisipasi lainnya, Mutawalli berharap seluruh pasar hewan di Pulau Lombok ditutup. Sehingga tidak ada peternak Mataram yang membeli hewan ke luar daerah.
“Kalau untuk Pulau Lombok sudah ditutup. Ini yang di dalam, kan awalnya kena itu di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Harusnya kan sekarang kita antisipasi lewat pasar hewan itu. Kita memang kecolongan karena tidak tahu dia beli di Lombok Barat,” terangnya.
Kota Mataram sendiri sejak pekan lalu menutup Pasar Hewan Selagalas. Penutupan ini sampai waktu yang belum ditentukan. “Kita tidak tahu sampai kapan. Mungkin sampai PMK ini berakhir,” pungkas Mutawalli. (azm)