Lombok Timur (Inside Lombok) – Aliansi Benteng Hitam kembali menggelar aksi jilid 2 terkait dengan penolakan kenaikan BBM, serta meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menindak tegas oknum penimbun BBM di sejumlah wilayah.
Koordinator Lapangan Aksi, Zul harman saat orasinya di depan Mako Polres Lotim menegaskan bahwa pihak kepolisian memiliki fungsi untuk mengayomi masyarakat, bukan untuk mengayomi para penguasa. Ia menuding bahwa telah terjadi penimbunan BBM bersubsidi di sejumlah wilayah seperti di Kecamatan Masbagik, Sambelia, dan Aikmel.
“Kita minta agar kepolisian menindak tegas mafia BBM, jangan sampai ada Sambo – sambo kecil di wilayah hukum Polres Lotim,” tegasnya saat orasi, Kamis (15/09).
Massa meminta agar Kapolres Lotim segera menangkap dan menindak tegas oknum-oknum mafia yang melakukan penimbunan BBM, dan massa menilai kepolisian lalai dalam menjalankan tugasnya untuk memberantas kriminalitas serta mengayomi masyarakat.
“Kalau Kapolres tidak bisa menstabilkan harga bahan pokok, maka kepolisian harus mengayomi dan melindungi rakyat lebih baik,” katanya.
Massa ,eminta kepada pihak kepolisian membantu masyarakat dan mendengarkan suara rakyat, Kapolres Lotim diminta agar bertindak tegas dalam membumi hanguskan segala bentuk kriminalitas yang merugikan rakyat.
“Isu penimbunan BBM harus disikapi tegas oleh Kapolres Lotim dan segera menangkap oknum-oknumnya,” pintanya.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Kapolres Lotim AKBP Hery indra Cahyono menyampaikan bahwa ia dan jajaran yang ada di Polres Lotim akan melaksanakan proporsinya dengan sebaik-baiknya terkait adanya isu penimbunan BBM yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
“Kami terus melakukan patroli sehingga masyarakat merasa aman di wilayah Lotim terutama pasca kenaikan harga BBM tentunya kami bertindak sesuai batas kewenangan kepolisian,” ujarnya.
Kapolres Lotim juga telah memerintahkan dan menempatkan anggotanya di setiap SPBU yang ada di Lotim untuk mencegah adanya permainan dan penimbunan BBM oleh para oknum. Sementara itu oknum kasus penimbunan yang ada di Suralaga telah diamankan dan menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Kalau ada anggota kami yang melakukan backing, maka segera laporkan dan akan kami akan tidak tegas juga,” pintanya. (den)