Lombok Tengah (Inside Lombok)- Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor MotoGP Indonesia 2022 di Mandalika mengevaluasi produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang lolos sebagai merchandise atau barang dagangan di gelaran MotoGP.
Hasil dari evaluasi tersebut adalah standarisasi setiap produk penting untuk dilakukan. Sehingga mutu produk bisa terjaga dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
“Perlu ditingkatkan lagi karena ini berhubungan dengan nama besarnya MotoGP. Bagaimana membuat komposisi yang bagus dan barang-barang itu punya nilai jual yang tinggi,” kata Chief Strategic Communication Officer MGPA Happy Harinto akhir pekan ini di Praya.
Dikatakan, pihaknya mengarahkan standarisasi produk-produk IKM tersebut agar memiliki nilai jual yang tinggi. Dari sisi kualitas, tujuh produk IKM itu memang sangat bagus, di antaranya adalah produk kulit. Namun, ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi, seperti pengemasan dan juga desain produk.
Terkait hal itu, dia juga menekankan agar para IKM ini menghindari bordir di dalam desain produknya seperti yang sudah dilakukan. Karena kualitas bordir di Lombok dinilai belum ada yang memenuhi standar MGPA.
Hal itu terbukti pada saat evaluasi dilakukan MGPA. Di mana, bordir buram dan kualitasnya tidak bagus.
“Kecuali ada industri (bordir) besar di sini baru itu bisa dipakai (bordir),”jelasnya.
Sementara untuk penempatan logo di setiap produk, diminta untuk hanya menempatkan logo sirkuit Mandalika. Bukan logo MGPA seperti yang dilakukan oleh beberapa IKM.
Dia berharap kerjasama pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perdagangan untuk membina IKM yang terpilih agar sesuai dengan standar yang ditetapkan MGPA.
“Minta dilatih Pemda ya biar lebih bagus lagi produknya. Jangan dipaksakan produknya. Pakai yang ada dan disesuaikan dengan keinginan pasar,”ujarnya.
Sementara itu, ada tujuh produk IKM Lombok Tengah yang lolos menjadi merchandise MotoGP, yakni tenun, gerabah, rotan dan ketak. Kemudian perak, anyaman bambu dan makanan olahan.