26.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaProduk UMKM NTB Perlu Peningkatan Daya Saing

Produk UMKM NTB Perlu Peningkatan Daya Saing

Mataram (Inside Lombok) – Produk UMKM di NTB masih perlu peningkatan daya saing agar mampu bersaing dengan produk-produk daerah lainnya. Pasalnya, sejauh ini hanya beberapa produk UMKM saja yang mampu menjangkau daya saing mereka meski secara kualitas sebenarnya tidak ada kendala.

Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan UMKM jangan berpuas diri dengan hasil produknya. Namun harus meningkatkan daya saing dengan produk daerah lain. Dengan cara meningkatkan aktivitas dan inovasi-inovasi pada produknya.

“Contoh UMKM yang memasarkan tas ketak tahun ini. Jangan lagi menjual barang dengan model yang sama tahun depan. Mestinya barang diproduksi lebih bervariasi dan unik,” ujar Diah, Senin (13/3).

Lebih lanjut, hal itu akan membuat UMKM lokal memiliki daya saing kepada provinsi lain. Selain itu, terkait dengan harga. Dimana harga produk provin lain lebih murah dibandingkan dengan produk NTB. “Bisa jadi karena pengerjaan di dalam daerah masih dilakukan dengan manual. Sedangkan di provinsi lain selain manual juga sudah merambah menggunakan mesin,” terangnya.

Menurutnya hal seperti ini yang perlu dijadikan contoh oleh UMKM lokal menggerakkan industrialisasi. “Jadi mulai sekarang UMKM kita mesti tau bagaimana kreativitas dan produk yang harus dipersiapkan,” jelasnya.

Tak hanya itu, produksi yang dilakukan tepat waktu. Ketika konsumen memesan barang, maka mestinya mulai diproduksi dan dipastikan sudah ready sehari sebelum diserahkan konsumen. Namun sayangnya kebiasaan UMKM lokal menunda-nunda produksi. Hal tersebut membuat konsumen lebih memilih memesan produk dari daerah lain.

“Padahal kalau dari bahan baku dan sumber daya manusia, NTB tidak kalah bersaing dengan daerah luar,” katanya.

Untuk itu peran pemerintah sangat penting untuk mendampingi UMKM dalam upaya meningkatkan daya saing. Terutama soal promosi produk UMKM, pasalnya jika dibiarkan mandiri dalam kondisi seperti ini UMKM belum tentu bisa.

“Berbeda dengan UMKM berkapasitas besar dan punya pangsa pasar sendiri. Peran Pemerintah untuk promosi sangat penting dan mereka tidak akan mau mengambil KUR, kalau produk mereka tidak dibantu pasarkan,” pungkasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer